Senin, 17 September 2018

KALIAN PENGUKIR SEJARAH TERHEBAT. AKU MENGENALMU LEWAT SEJARAH

Selamat (tengah) malam readers. Hanya ingin posting sekarang. Kalau di tunda lagi, mood untuk menulis bisa saja musnah dan menguap seketika. So, let’s get started.

Postingannya tentang sejarah, dan pemeran penting dalam sejarah yaitu pahlawan. Ketika aku akhirnya sangat dalam meresapi perjuangan pahlwan dari belajar sejarah. Dan kita belajar sejarah dimulai dari bangku sekolah yang diduduki oleh ana-anak yang berstatus siswa.

Setiap siswa pasti punya kesan pada masing masing mata pelajaran. Ada yang punya favorit masing masing. Ada juga yang hate sama mata pelajaran.Termasuk aku (in that time) juga punya mata pelajaran yang hate dan favorit. “kalau suka, jangan terlalu suka. Kalau benci, jangan terlalu benci” sewajarnya saja. Seperti aku yang sangan amat menyukai salah satu subjek pelajaran (i cannt tell you guys). Sedangkan disatu sisi aku sangat membenci pelajaran paling banyak punya haters yaitu matematika. Lalu ada juga yang identik dengan pelajaran bikin ngantuk, yup... sejarah. (tinggal gurunya aja lagi atur strategi sekira bikin murid ga ngantuk)

Bahkan anak zaman sekarang mengaitkan sejarah dengan “masa lalu”. Entahlah yang mereka maksud ini adalah mantan, begitu kah?. Anak zaman sekarang banyak yang bilang “jangan mengingat ingat masa lalu”. Pada suatu ketika, aku iseng dapat pertanyaan dan pernyataan tentang “masa lalu” yang dikait kaitkan dengan pelajaran sejarah. Aku nyeletuk, “masa lalu bukan untuk dibuang. Tapi dengan masa lalu (sejarah) kita bisa memperbaiki diri untuk sebuah pembelajaran yang sangat amat berharga. Seperti kalian belajar sejarah, dipelajari untuk mengenang, mengambil hikmah, memperbaiki diri dengan apa yang sejarah torehkan di masa lalu”. So, freakin’ funny, kids zaman now.

Beralih cerita, ada statement yang berbunyi “jika kita dekat (intensity) dengan orang, secara langsung maupun tidak langsung kita akan tertular beberapa hal yang terkait dengan orang tersebut”. Dan yup, it works to me. Seperti aku yang menularkan “o’on” ku kepada sahabat ku (hey you there miss you so so bad). Seperti someone yang menularkan jiwa nasionalisnya kedapada ku. selebihnya , aku akan fokus kepada someone yang menular sifat sifat nasionalisnya yang berhubungan dengan sejarah.

Someone sangat amat menyukai pelajaran matematika. (he is so freakin good at math. On the contrary, i am really bad at math). Juga, Someone yang sangat amat menyukai pelajaran sejarah. Disaat saat kita kehabisan bahan obrolan, beliau bercerita tentang sejarah. Apa lagi ketika tanggal 17 Agustus kemarin. Goookkiiilll, 2 hari loh berturut turut tanggal 17-18, aku belajar sejarah. Belajar dari mp3, lagu lagu wajib nasional yang beliau putar untuk diperdengarkan. Belajar dari penjelasan beliau panjang lebar sepanjang perjalanan kami liburan pada hari itu dan selebar mmmmmhhhhh selebar jalan yang kami jalani mungkin perumpaan yang pas.

Sedikit banyaknya aku pun mengerti tentang sejarah indonesia karena beliau (belum lagi sejarah perwayangan yang sangat beliau kagumi dan panuti yang akan tertular ke aku sedikit demi sedikit). dan berkat independence day, pada suatu ketika aku dihadapkan dengan situasi dan kondisi dimana aku harus menjelaskan sedikit tentang sejarah indonesia. Pada saat itu, ketika membahas tentang para pahlawan dan perjuangannya hingga titik darah penghabisan kemudian apa apa saja yang melatarbelakangi terjadinya perjuang. Suara ku bergetar menahan haru. Ingin rasanya tetesan air mata ini lepas landas langsung melompat dari mata. Untuk saja, karena pencitraan semua itu tidak terjadi.

Salut untuk para pahlawan. Hormat untuk mu. Salam sayang dan cinta untuk mu. Cerita kalian akan selalu aku terpatri ingatan dan hati. Aku akan dengan sangat bangga dan mengharu biru ketika ikut berperan serta dalam “mengenang” mu. A bunch of gratitude i send to you. Rest in peace Indonesian hero. Heaven is marvelous place becuase they’ve got you.

Ayo belajar sejarah.

See you on next post.