Kamis, 12 Januari 2023

Bee, Si Vespa

The Highlights in 2020... di entup tawon ndas. Hahahaha.


Bagaimana rasanya di entup Tawon ndas?


Jadi ceritanya, sekitar akhir bulan November 2020. Aku beraktifitas seperti biasa di rumah. You know lah tahun ini adalah tahun Covid-19. Segala sesuatu harus online. Segala sesuatu diusahakan dari rumah. Social distancing and physical distancing.


20201222



Aktifitas pagi ini dimulai dengan kegiatan di dapur seperti memasak untuk menyiapkan makanan. Membuka lemari makanan, membuka kulkas dan lain sebagainya. Bahkan terkadang pekerjaan kantor pun ku lakukan di dapur. Saking PeWe nya aku he... 😁


Entah kenapa tawon ini nangkring cantik di salah satu spot di kulkas, tepatnya diatas kulkas. aku tidak terlalu mengamati tapi aku sempat melihat secara tidak sengaja, ada seekor tawon yang bernama latin Vespa Affinis. Ukurannya lumayan cukup besar sebesar jari jempol tangan ku lah yang mungil ini.





Oke mari kita lanjutkan cerita kita tentang aktifitas di pagi hari. Setelah selesai memasak dan sarapan. Aku membereskan sisa makanan dan menyimpan makanan tersebut ke lemari makanan. Ada juga yang ku simpan kembali di dalam kulkas. Kali ini aku tidak mengamati lagi si Vespa ini. Aku sebut dia dengan Vespa


Sembari bersantai sejenak setelah sarapan dengan orang rumah. Aku mengambil tempat untuk tiarap di lantai dapur ini. setelah beberapa menit aku tiarap sambil scroll scroll di salah satu akun social media, aku merasa ada sengatan di dalam baju ku. Lebih tepatnya perut atas ku sebelah kanan.


Aku langsung berteriak terkejut, ditambah lagi dengan keterkejutan aku bahwa ada yang keluar dari dalam baju ku. Si Vespa ini terbang dengan rasa tak berdosanya menjauh. Dia terbang sambil melenggangkan pantatnya itu. Ya Tuhan. Aku menangis sejadi jadi nya karena untuk pertama kalinya aku tersengat tawon.


Sakit. Perih. Panas.


Segala macam P3K ku lakukan untuk menetralisir rasa ini. rasa sakit ini. tapi tetap aja nyut… nyut…. Nyut….


Sejam…. Dua jam… hinggga beberapa jam berlalu. Rasa perih ini sedikit berkurang. Tapi apakah kalian tau sakitnya berubah menjadi rasa gatal dan bentol bentol serta demam di tubuh ku. Aku keracunan… What The F*ck!


Ternyata sengatan tersebut mengandung racun. Dan yah obat paling mujarab (selain berdoa kepada Tuhan) adalah susu beruang “Bear Brand”. Susu ini terkenal dengan khasiat menetralkan toxin yang ada didalam tubuh.





Langsung ku tenggak susu beruang habis 2 kaleng dalam semalam. Walhasil, aku mencret doooonk karena kebanyakan minum susu. Tapi setidaknya walaupun bermasalah dengan pencernaan tapi racun ditubuh ku gone!


Benar saja efeknya cepet banget kawan. Rasa gatal dan bentolnya berkurang. Akhirnya malam ini aku bisa tidur tenang. Walaupun badan masih anget karena efek keracunan.


Ya Salaaaaammm banyak sekali keluhan ku hari ini. hari ini hari apa sih. Apes banget sih. Astaghfirullah ga boleh ngomong gitu. Semua hari adalah baik! Tapi hari ini lebih dan lebih baik lagi

 


 

fotonya diambil dari Instagram ku yah.

Dan kamu pergi entah kemana meninggalkan rasa ini. Rasa sakit ini. Dasarrrrrrrrr Si Vespaaaaa eeeerrrrgggghhhhhh. Gedeeeeeeegggg gue!!!!!!

Jumat, 06 Januari 2023

NANO NANO

06052022


Ajak aku menanjak ke gunung, agar aku tau lelah rindu yang menggunung

Ajak aku bertahan di hutan, agar aku tau bertahan dengan rasa yang tak karuan

Ajak aku menahan dingin nya air terjun, agar aku mampu menahan diri untuk tidak terjun

Ajak aku ke pusat perbelanjaan, walau hanya sekedar candaan

Ajak aku bermalam di hotel walaupun berangkatnya naik ontel

Ajaklah aku berlari.... dari sini, dari rasa sakit ini yang tak terperi

Lari ke gunung untuk melepas lelah rindu yang ternyata lebih dari menggunung

Lari ke hutan dan bertahan dengan rasa yang ternyata semakin tak karuan

Lari ke air terjun yang ternyata dinginnya tidak mampu untuk membuat ku tidak terjun

Lari ke pusat perbelanjaan menghabis kan uang yang ternyata ini bukan sekedar candaan

Lari ke hotel padahal kaki lelah menginjak pedal ontel

Lalu akhirnya berlari ke dalam dekapan sang rupawan

Sang rupawan bernama JEELAN

Yang kamu wariskan sebuah gen ketampanan


06052022


Minggu, 01 Januari 2023

I CHEAT ON YOU


“hai Fa, apa kabar? Lama ga keliatan. Sehat kan?”

“Im good”

Begitulah obrolan ringan untuk membuka pertemuan ini. Sekadar basa basi.

Dia Arlan. Lelaki berhati malaikat.

Lelaki yang telah aku selingkuhi.

Dulu.

Hubungan kami berawal ketika dia menjadi siswa baru di SMA tempat aku mengenyam pendidikan menengah ku. Dia murid baru di kelas XI. Satu kelas dengan ku. Hubungan kami mengalir begitu saja. Tidak ada kata jadian. Bahkan kata putus pun juga tidak.

Jika deskripsikan hubungan ini seperti pertemanan antara laki laki dan perempuan. Kenapa aku sebut begitu, itu karena aku hampir tidak pernah selama ini mempunyai teman lelaki yang sangat mengerti tentang perempuan. ga da mesra mesra nya deh. Di cium ja ga pernah apa lagi di peluk. Paling banter dipegang donk tangan ku. Juga dia tau hal hal yang berbau feminimitas. PMS. Mood swing. Fashion de el el

Rumah kami pun berdekatan. Hanya berbeda komplek. Jadi, tinggal di telpon ga sampai 5 menit udah isi daftar hadir tu di teras rumah depan ku. Heeee

Dirumah ku kami hanya tinggal bertiga. Mama, aku dan adik perempuan ku. Karena mama tidak punya anak laki laki dan sosok laki laki kepala keluarga. Segala pekerjaan rumah yang seharusnya dilakukan laki laki, mama bisa melakukannya. Ada kalanya disaat urgen atau di moment moment tertentu ketika mama tidak bisa untuk melakukan pekerjaan laki laki tersebut, Arlan akan senang hati membantu. Seperti memanjat pohon kelapa. Membenarkan aliran listrik dan lain sebagainya.

Mumpung gratis, jadi punya pacar harus dimanfaatkan dengan baik dan benar donk.

Ya... itu adalah salah satu moment yang tidak bisa dilupakan.

Hari ini aku bertemu dengan dia. Arlan. Kami bertemu di rumah sakit. Dia bersama dengan istrinya sedang memeriksakan kondisi kesehatan anak mereka. Sedangkan aku sedang menemani adik ku untuk memeriksakan kehamilan ke duanya.


20210609102433

Aku melihat keluarga bahagia tersebut. Mereka sungguh terlihat bahagia. Dan semoga selalu bahagia. Arlan, kamu bertemu dengan seseorang yang tepat. Dia jodoh mu. Dan itu bukan aku. Karena aku telah main curang dari mu. Kamu berhati malaikat. Dan kamu pun bertemu wanita secantik bidadari, istrimu.

“sekarang dimana?” Arlan memecah keheningan dalam obrolan kami

“aku baru ja balik dari kalimantan. Ambil cuti liburan. Bentar lagi balik lagi deh kesana” ujar ku

“semoga semangat trus ya kerjanya. Sehat sehat trus. Jaga kondisi badan. Jangan sampai sakit. Kalau sakit.... mmmhhh cari yang ‘ngerawat’” Arlan menekankan kata “ngerawat”.

“aku lebih seneng sendiri” jawabku menghela nafas sembari melempar pandangan kesekitar

Selepas hubungan kami berakhir. Aku masih asik dengan duniaku melanglang buana. Dan aku masih single di umurku yang 35 tahun. Ada cerita dibalik ini

Pada waktu itu kami sedang nongkrong di kelas pada saat jam kosong.

“nanti kalo kita udah nikah trus punya anak nanti aku kasih namanya Hanan atau Hanania” dia berkata sambil membayangkan sesuatu

“aaaaiiiisssshhhhh belum apa apa udah mikir anak. Apa an sih” aku mengacuhkan perkataannya

Sedari dulu, Arlan memang sering nyeletuk tentang pernikahan. Tentang kita. Sedangkan aku hanya menanggapi dengan masa bodoh. Dan benar saja. Sekarang pun kita tidak jodoh. Dan benar saja nama anak perempuannya yang sedang bersama istrinya diruangan dokter bernama ...

“Orang tua dari Hanania...” panggilan dari suster diruang rawat dokter anak

“eh, aku duluan ya. Mau ke dalam dulu” dia mengakhiri pembicaraan serta pertemuan ini.

“iya, silahkan” dan aku pun tersenyum sebagai tanda salam perpisahan

Dia awet muda ya... hahaha

Sekalipun dia masih menarik tapi aku tidak tertarik. Hanya saja aku kagum dengan kebaikan dan kelapangan hatinya ketika aku bermain “curang” dengannya.

...

Dari awal cerita aku selalu menyebutkan tentang kecurangan dan atau perselingkuhan. Baiklah kali ini aku akan bercerita tentang perkara perselingkuhan yang aku lakukan terhadapnya. Arlan.

Selingkuh itu adalah pilihan bukan kesalahan. Jadi ketika kita memilih untuk berselingkuh berarti kita telah memilih pilihan yang jelas jelas sudah salah. Padahal kan ada pilihan yang benar yaitu bertahan dengan pasangan yang ada.

Jika ada masalah, selesaikan secara baik baik bagi kedua belah pihak. Jika pemecahan masalahnya adalah berakhirnya hubungan, maka itu lah yang terbaik. Setelah berakhirnya hubungan tersebut maka kedua belah pihak bisa memutuskan untuk bahagia dengan cara dan jalannya masing.

Cerita tentang kecurangan ku dimulai ketika kita sama sama mulai memasuki dunia perkuliahan setelah lulus sekolah. Aku meneruskan sekolah ku ke salah satu perguruan tinggi negeri di kalimantan. Sedangkan dia memilih untuk bekerja sambil kuliah.

Ku akui, dia memang pekerja keras. Walaupun dia orang berada tapi tetap saja dia tidak serta merta manja dan menadahkan tangan seadanya. Aku salut padanya.

Setelah sibuk dengan kegiatan masing masing. Ternyata baru aku akui bahwa aku bukan tipe anak LDR. Ga kuat cyiiin. Hampir tidak ada waktu untuk “kita”. Kita hanya bertukar kabar di akhir pekan. Sungguh mengenaskan hubungan ini ku kira. Itulah awal mengapa aku mulai berfikir untuk... sepertinya selingkuh itu indah.

Dia Bernama Qais. Dia salah satu senior ku dalam sebuah organisasi yang bernama Lembaga Pers Mahasiswa “SUKMA”. Iya, aku memilih kegiatan mahasiswa ini sesuai dengan jurusan ku berkuliah yaitu komunikasi. Dan disini lah awal mula cerita perselingkuhan berawal.

Sekalipun dia sudah jauh lulus dari kampus ini, tapi tetap saja dia masih aktif sebagai senior untuk junior nya. Awalnya aku kagum… lama kelamaan eh… keren juga nih abang abang, boleh laaahh…

Usut punya usut ternyata dia bekerja dan mempunyai jabatan cukup prestige di sebuah koran swasta di Banjarmasin. Dan, dia sudah mempunyai istri juga seorang anak laki laki. Kekaguman ku hanya sebatas junior vs senior. Terkadang, aku juga mencuri perhatiannya. Syukur syukur dia bisa merespond ku dengan segala pertanyaan yang ku ajukan tentang pers dan dunia jurnalistik.

Hingga dalam beberapa buah kesempatan yang membuat kita berkoordinasi dan mulai … dekat. Kalau boleh dibilang aku lah yang mendekatinya pertama kali. Tapi secara sadar dia sudah mempunyai kehidupannya sendiri dan itu artinya aku harus tau diri untuk tidak mengganggu kehidupan rumah tangga orang lain.

Dan asal kalian tau kawan, sekarang aku bekerja di tempat dimana Qais sebagai atasan dan aku sebagai bawahan. Tepat sekali, kami sekantor walaupun berbeda divisi. Tidak perlu kuceritakan panjang lebar karena kalian pasti tau bagaimana cara ku untuk bisa bekerja di kantor ini.

Di kantor ini kami sangat jarang bertemu. Kami bertemu jika ada rapat besar karyawan. Dan bertemu secara professional. Sungguh sangat rapi kecurangan ini. Jikalau kami bertemu secara privat, kami harus janjian untuk bertemu diluar kantor.

Tapi entahlah, cerita kami tertulis di kehidupan nyata secara begitu saja. Hingga malam ini, dia disamping ku. aku rebahkan kepala ku ke dada bidangnya tanpa alas. Disebuah ruangan ber-ac, selimut menutupi tubuh kami. Ya, hanya kami berdua didalam kamar ini.

“aku nyaman dengan mu. Aku tidak ingin ini berakhir. Tapi aku tidak bisa melepas dia begitu saja. Ada banyak cerita. Dan kamu, melengkapi cerita hidup ku”. Ada setitik kebahagiaan namun kegetiran pun juga terasa dalam kalimat itu ketika Qais mengutarakannya. ku peluk tubuh kekarnya sambil memejamkan mata meresapi setiap kalimat yang ada.

Aku menyukainya karena dia dewasa. Terbukti karakter kebapak-an nya melekat erat dalam dirinya karena dia adalah bapak dari satu orang anak. Sedangkan aku anak pertama yang ditinggal oleh ayah ku sedari aku kecil. Aku menemukan sosok itu dalam diri Qais.

Cerita ku beralih ke sosok Arlan…

Sesekali Arlan menghubungi untuk sekedar bertemu. Itu pun jika kita mempunyai waktu luang dan sangat jarang. Karena terpisah jarak dan waktu. Aku bekerja di Banjarmasin, sedangkan dia berada di Bogor. Dia yang rela mendatangi ku ke kota kecil ini untuk sekedar melepas rindu karena lama tak bertemu.

Terkadang aku berfikir bahwa, “kamu kok baik banget sih Lan. Sabar banget lagi. Ga pernah marah kalo aku lagi macam macam”. Dia hanya tersenyum. Aaaaahh senyum nya sungguh sangat manis kawan. Itu lah kenapa aku betah memandanginya.

Qais tau tentang Arlan, tetapi Arlan jelas, tidak tau tentang Qais. Boleh kah aku dianugerahi piala citra karena begitu rapinya menyimpan kecurangan ini? Dan begitu juga Qais, dia pun juga harus mendapatkan piala citra untuk ini.

Hingga pada akhirnya, Arlan menyatakan diri untuk bersiap meminang ku. “aku sudah siap. Kamu sudah siap berumah tangga dengan ku?” aku tersentak dengan pertanyaan itu. Berfikir menikah sangat lah jauh dari dalam pikiran ku. Beberapa kali aku selalu menolak dengan berbagai alasan.

Lalu pada suatu hari … “sudah cukup Fa. Kamu ga boleh terus menerus menjalin hubungan terlarang dengan orang yang sudah berkeluarga. Aku terima kamu seada adanya. Asal kamu berhenti untuk berfikir melanjutkan hubungan yang tidak ada kelanjutan ini!” sekali lagi aku terhenyak dengan pernyataan dari Arlan. Dia tau selama ini tentang aku dan Qais. Tapi, dia tidak marah sama sekali bahkan dia mau menerima ku. Kamu luar biasa. Benar kan ku bilang kamu berhati malaikat Arlan.

Alasan sungguh klise untuk mengakhiri hubungan ku dengan Arlan. “kamu terlalu baik untuk aku yang bejat ini”.

Dan ya… sekarang Arlan mendapatkan seorang bidadari karena Arlan adalah seorang malaikat. Seperti yang sekarang ku pandangi keluarga bahagia itu keluar dari ruangan dokter.

Dan disudut lain rumah sakit ini, aku memandangi dari kejauhan sepasang suami istri dan anak lelakinya yang mulai bertumbuh dewasa. Sang anak mewarisi ketampanan ayahnya. Mereka adalah keluarga Qais.

“aku mencintai mu. Tapi aku juga mencintai istri dan anak ku. Wajah nya yang teduh menyadarkan ku aku terlalu bangsat membuat hati nya tersayat sayat karena kita. Maaf.” Hari itu dimana dia menggenggam tangan ku dan memeluk ku sangat erat berbeda dari biasanya. Kecupan di kening ku sebagai pertanda Ternyata ini adalah akhir dari cerita kita.

Itu lah kenapa sampai sekarang aku masih berstatus sendiri diumur 35 tahun. Aku belum berani menjatuhkan hati karena masih menata hati untuk saat ini. Aku yakin akan ada yang menerima ku. Tapi, aku masih memilih untuk sendiri.

Terima kasih untuk Arlan lelaki berhati malaikat yang tidak pernah marah.

Terima kasih Qais yang telah memberikan warna yang berbeda dalam hidup ku.

Kalian luar biasa.