Perkenalkan
nama ku Hadiyya.
Owh
iya, dari kecil aku adalah seorang Praja Muda Karana. Dari SD, SMP, SMA bahkan
sekarang sampai aku berkuliah di kampus pun aku memilih kegiatan mahasiswa
yaitu pramuka. Karena, I love scout and I’m Scout yeeeaaayy.
Dan,
disinilah cerita ku tanpa dimulai semua berakhir.
Di
dalam kegiatan ini kebetulan aku bertemu dengan seseorang yang menyita
perhatian ku akhir akhir ini. Dia adalah senior ku. Dia satu tingkat diatas ku.
Dia anak hukum. WOW! He’s cool. ga banyak omong. Tapi sekali ngomong
didepan umum ya ampuuuunnn klepek klepek aku nya.
Namanya
Hadif. Hampir sama kan dengan nama ku. Hadiyya dan Hadif.
Awalnya
aku hanya sebatas kagum. Biasa ja kok. Ga sampe kepikiran. Tapi makin kesini,
makin sering ketemu. Makin sering dipertemukan dalam koordinasi kepanitiaan
acara, kok aku makin mmmmmmhhhhh naksir ga sih ini namanya ….?
Dia
ga ganteng kok tapi cool banget itu looooohhh.
Aku
dikit dikit caper lah tapi ga sampe kebangetan ngejar ngejar. Sebatas say
“hi” nanyain masalah tugas kepanitiaan. Ya udah itu ja, ga lebih. Owh … iya
iya aku inget, curi curi pandang dikit boleh lah. Hingga akhirnya kita deket.
Beneran deket. Sedeket itu. Wal hasil dia menaruh rasa. Pun dengan ku. Gayung
bersambut.
Tapi
seperti yang sering aku lihat di social media, algoritma ku adalah tentang HTS
alias Hubungan Tanpa Status. Begitulah kami. Iya, kita deket. Deket aja.
Sedeket itu. Tanpa ada kata jadian. Aku ga berani menegaskan tentang hubungan
ini, dan aku tidak berani untuk bertanya tentang perasaannya lebih jauh.
Hanya
saja aku selalu bertanya “kita kek gini nih mau sampai kapan?” dan dia selalu
bilang “ya jalani aja. Karena kita ga tau ke depannya gimana”. That’s it.
Lalu
beberapa hari ini ada yang berubah dari dia. Biasanya, pagi pagi udah spam
chat. Biasanya selalu nyariin dimana, kemana, sama siapa, ngapain dan hal hal
random yang sebenernya ga penting tapi buat ku kayak aku tuh diperhatiin.
Berasa disayang sama dia. Bucin banget aku yah ternyata gini ja. Tapi aku
seneng digini in. dan ini yang bikin aku kangen sama dia. Nantinya juga akan
selalu kangen digini in. Selalu nyariin via online maupun offline bahkan klo
lagi disebelah pun klo ga keliatan, udah nyariin sambil setengah berteriak. Salah
satu faktornya aku dicariin karena badan ku kecil jadi kalo nyempil dikit ja
bisa ga keliatan secara kasat mata. Tapi aku syukkaaaakkkk 😍
Pagi
ini, tak da spam chat dari dia. Terhitung dari bangun tidur sampai jam 10 pagi
baru dia chat. Biasanya dia fast-responded kali ini tidak.
10.00
AM “dimana?” (Hadif)
10.00
AM “biasa, masih di kelas” (Hadiyya)
10.01
AM “tumben jam segini baru chat, biasanya pagi pagi buta udah nyariin”
…
03.45
PM “aku mau ngomong” (Hadif)
03.46
PM “mau ngomong apa” (Hadiyya)
03.46
PM “tumben lagi nih lama balasnya”
…..
Hadif
is calling …
…
1.12
minutes
…
Sore
itu itu dia mengutarakan isi hatinya. Bukan nembak, tapi lebih tepatnya
memutuskan hubungan yang entah kapan mulainya tapi tiba tiba diakhiri begitu
saja. Memutuskan interaksi. Berat, tapi harus dijalani.
Hari
berganti. Sebulan. 2 bulan. Berbulan bulan.
Kangen?
Iya aku ga bohong kalau aku kangen. Aku ga munafik kalau aku rindu dengan orang
yang seharusnya tidak boleh untuk dirindukan. Masih menyimpan perasaan untuk
seseorang yang seharusnya aku tidak perlu lagi untuk diberi perasaan ini.
Waktu
berjalan.
Aku
hanya melihat dia dari kejauhan.
Kita
beda fakultas dan jurusan. Semakin jarang bertemu. Dan sepertinya dia mulai
sedikit demi sedikit mengurangi kegiatan di Pramuka. Mungkin karena tidak ingin
bertemu dengan ku. Entah lah.
Kangen.
Iya aku rindu
Bolehkah
aku bercerita… semoga ini tidak riya’ karena menceritakan tentang ibadah
kepada Tuhan kepada kalian. Tapi aku hanya ingin sekedar sharing tentang
keajaiban yang aku dapatkan setelah aku berdoa kepada Tuhan.
Hati
ku berdebat dengan sendirinya. Kok aku bisa sih berdoa kek gitu. Ga salah ni
Tuhan… kok bisa. Ah udah lah. Yang penting udah doa. Aku sedikit tenang. Walaupun
masih ga tenang karena kepikiran berdoa yang rada nyeleneh kek gitu. Nyeleneh
ga sih ini… aaaaaahhhh gggaaaa tttaaauuu aaahh 😖
Pagi
menjelang siang berjalan lah acara perkemahan pemantapan untuk anggota pramuka
baru di tahapan lanjut. Aku sibuk dengan kegiatan ku. Menyiapkan ini, mengatur
itu dan segala macam nya. Hingga pada suatu ketika ...
Sudut
mata ku melihat ada seseorang berbaju warna biru berdiri dengan gaya khasnya, melipat
tangan di dada. Ditambah lagi dengan adegan menyandarkan diri di sebatang pohon
rindang menekuk salah satu kaki meletak kan di batang pohon dibelakangnya
sambil mengamati jalannya acara perkemahan. Iya, itu dia.
Dia
datang ke acara perkemahan!!!!! What The …. Aku ga expect kalo dia datang. Ku kira
dia udah menghilang ditelan ketidakjelasan sebuah cerita. Dan dia datang. Tepat
dihadapan ku. Didepan bola mataku. Netra ku menangkap siluet cahaya biru. Dan itu
kamu yang aku tunggu hanya karena sebuah kata yang ku sebut RINDU.
Bagaimana
dengan aku? Bagaimana dengan perasaan ku?
Setelah
sekian lama tak bersua. Setelah sekian lama lost contact. Aku hanya
melihatnya dari kejauhan.
Iya,
itu dia.
Rindu
ku meluap ke awan. Dibawa angin dan teriknya matahari hari ini. hati ku cerah, secerah hari ini walau, tadi pagi sempat merasakan mendung dan sedikit hujan.
Terima
kasih Tuhan. Setidaknya aku hanya melihatnya dari kejauhan dan aku bahagia
karena melihatnya.
Terima
kasih Tuhan. Tuhan sebaik ini. Tuhan mengabulkan doa nyeleneh ku ini. sekalipun
hanya dari kejauhan. Entah dia melihat ku atau tidak. Tapi dengan melihat dia,
rinduku terobati tanpa harus bertutur kata, bersua dan berbicara.
Terima
kasih
Tuhan
baik sekali.
I
miss you, Mas Hadif.