ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
“hilanglah rasa haus dan basahlah urat urat (badan)dan insha Allah mendapatkan pahala”
Assalamu’alaikum
pemirsa semua. Pakai salam dulu nih karena hawa hawa sedang dalam bulan puasa. Mari
kita tingkatkan iman dan takwa salah satunya dengan mengucapkan salam. Dan jangan
lupa Basmallah dulu sebelum memulai segala sesuatu apa pun itu.
Bismillahirrahmanirrahim…
Untuk
pertama kalinya aku posting disini dalam suasana bulan Ramadhan. Aku mau share
tentang pengalaman pertama aku yang terjadi di bulan maret ini dan juga bertepatan
bulan puasa.
Dulu,
ketika aku masih sekolah… kaka ku balik dari kota karena perkuliahan sudah
selesai. Kebetulan sekalian libur lebaran. Berarti dia pulang ketika lagi puasa
puasanya nih. Sesampainya dirumah, dia melepas rindu dengan kami semua. Segala yang
terjadi selama dia di kota mengalir begitu saja dalam bentuk cerita. Bla …. Bla
… bla ….
Pada
waktu itu kami semua sedang bercengkrama di dapur. Harap maklum ketika puasa,
dapur itu adalah room full activities, ruangan serba serbi, serba jadi apapun mau diapain juga jadi
deh.
Aku
berlalu menuju ke kamar mandi sembari bergantian dengan abah. Sedang kaka yang
duduk manis bersama mama yang sedang membuat adonan kue. Kaka bercerita panjang
lebar, kemudian tangannya mengambil air di gelas dan menenggaknya begitu saja.
Aku
tertegun sejenak melihat pemandangan itu. “kaka ga puasa?” tanya ku dengan
bingung. “ya engga lah kan musafir” jawabnya dengan enteng. (Maklum si ahlul
kitab satu ini mah ga bisa dilawan, jawabnya mantep banget). Abah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah
polah anak sulungnya. “seharusnya kalau masih bisa puasa diusahakan puasa. Bukan
serta merta berdalih sedang dalam perjalanan dengan gampangnya tidak berpuasa” sahut abah
Note:
kaka tidak sedang menstruasi
Alhamdulillah
aku masih memegang prinsip dan didikan abah tentang hal ini. intinya kalau
dijalan sedang berpuasa, lanjutkan selagi mampu.
Dan yah, kali ini aku sedang dalam perjalanan dari rumah Pelaihari (kabupaten Tanah Laut) menuju pulang ke Angsana (kabupaten Tanah Bumbu). Kebetulan aku yang sedang menggunakan sepeda motor sendiri alias motoran aja gitu, sedang dalam keadaan puasa. Ppppssssssttttt 🤐 karena jatah libur puasa ku udah diborong awal puasa nih alias baru ja selesai haid.
Perjalanan
ini menempuh waktu 3-4 jam. Jangan ditanya jaraknya. Aku tipe orang yang
kesusahan untuk mengingat tempat, waktu dan jarak. Maka ku simpulkan dengan
jarak waktu saja yaaa. Aku berangkat sekitar jam 3. dan dari perkiraan jarak
tempuh aku akan berbuka di jalan.
You know what… sebelum berangkat selain berdoa meminta keselamatan kepada Tuhan. Salah satu doa simple dan mungkin sedikit nyeleneh aku bilang begini “Ya Tuhan, boleh ga aku merasakan dapat takjil gratis di masjid… aaammmmiiinn” sembari tersenyum aku menutup doa ku.
Dan yup! I
got it!
Aku
singgah di masjid di kecamatan sebelah sebelum kecamatan tempat aku tinggal. Aku
singgah di masjid yang terkenal dengan pondok pesantren besarnya di kecamatan
ini. awal nya aku ragu dan malu. Wah, cewe sendiri nih yang buka puasa. Eeeeiittsss
ternyata aku bertemu dengan seorang teman. Dia pun bersama keluarganya sedang
dalam perjalanan yang sebentar lagi sampai dirumah. Alhamdulillah ada temen cewe
walaupun berdua it’s okay lah ya.
So, this
is my first time bukber diluar rumah dan dalam keadaan musafir alias di
perjalanan. Mari lanjutkan perjalanan yang sebentar lagi sampai.
Terima kasih
sudah mampir ke blog ini. semoga cerita aku ini selalu ada sisi baiknya yak. Permisi,
mau beli takjil dulu. Assalamu’alaikum man-teman