Senin, 22 November 2021

WORM AND FREAK. (Discussion between bookworm or movie-freak)

 

“are you bookworm or movie-freak?”


“if you can choose one of them, what do you want to choose that is real you?”



This is the cute WORM


Pada suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada ku seperti itu. Lalu ku jawab dengan aku lebih memilih untuk membaca buku ketimbang menonton film. Alasannya menurut ku adalah durasinya lebih lama daripada menonton film. Juga tingkat kepedihan mata lebih kurang dari menonton film juga. Karena film ditonton dengan layar yang memiliki radiasi sedangkan membaca hanya lewat sebuah kertas yang tanpa radiasi atau blue light dan sebagainya.


Sebenarnya jika boleh, aku akan berkata bahwa aku suka keduanya. Aku suka baca buku, aku juga suka menonton film. Berapa banyak buku yang sudah ku beli dan ku baca. Berapa banyak film yang sudah ku tonton. Hanya saja ada jenis jenis tertentu dari buku dan film yang  masuk dalam jenis favorit ku.


ghibahan in library

Untuk buku, aku adalah pecinta novel dengan gaya bahasa ringan. Bukan cerpen, mmmmhhh boleh sih kalau cerpen, itu juga kalau kepepet ga da buku yang lain. Aku tidak terlalu suka dengan novel atau cerita dengan gaya bahasa benar benar menggunakan sastra indonesia. Menurut ku itu terlalu berat dan aku pun susah untuk mengerti. Dan satu lagi ceritanya tentang percintaan.


Sedangkan untuk film akan aku urutkan jenis dari level yang mulai paling aku suka sampai suka aja. Horror, thriller, dan action. Horror, aku lebih suka menonton sendirian. Feelnya dapat banget. Apa lagi jumpscarenya itu loh. Film horror itu tidak menakutkan tapi mengagetkan. Yang membuat kalian takut itu adalah imajinasi kalian saja. Kalian boleh untuk kontra, but this is my opinion. Thriller. Thriller itu bikin penasaran. Sumpah. Aku tungguin sampai akhir cerita malah endingnya sometimes membagongkan. But, I still love it. Action, menurutku keren ja gitu yang bisa membela diri ditengah perlawanan sang lawan. Mau baik atau buruk si karakternya, untuk membela diri bertahan diri menurutku it’s cooooollll.


And what about you guys?


“are you bookworm or moviefreak?”


“what is your favorit or hobby?”


Let’s find it out!!




enjoy it before it melt

Minggu, 31 Oktober 2021

TAHUN BELAJAR

Selamat memasuki bulan Oktober yang sudah hampir habis. Iya, bulan ini adalah hari kelahiran ku. Tepat di tanggal 31 Oktober, aku lahir. Bertepatan dengan hari Halloween. Rasanya sudah setahun aku tidak ada menulis di blog ini. Baiklah hari ini di bulan ini aku akan mengisi blog ini dengan cerita cerita ku dalam setahun terakhir ini.

Aku akan meng highlight apa yang terjadi di tahun ini. Highlight nya adalah tentang belajar belajar dan belajar. Atau lebih tepatnya aku sebut dengan tahun belajar.

Pada November 2019 aku adalah salah satu orang yang berkesempatan untuk mengikuti pretest program perkuliahan keprofesian dengan modal beasiswa penuh dari pemerintah. Setelah hampir 2 tahun lebih bahkan mungkin bisa dibilang aku sudah mulai melupakan pretest tersebut. Yang pada awalnya beberapa bulan setelah pretest aku dan kawan kawan ku masih bergelut dengan pemikiran “kita lulus ga ya pretest kemarin?” sampai akhirnya hampir melupakan bahwa kita sudah pernah pretest. Karena saking lamanya menunggu pengumuman kelulusan dari pretest tersebut.

Di pertengahan bulan Februari 2021 lewat sebuah website atau akun resmi, aku dinyatakan lulus pretest program tersebut. Akhirnya aku bisa merasakan juga yang namanya kuliah profesi. Aku terpilih menjadi calon mahasiswa baru program perkuliahan profesi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Rasa senang membuncah dalam dada. Aku sungguh sangat beruntung di antara orang orang yang sangat menginginkan posisi seperti aku sekarang. Kawan ku yang sering ku sebut Yunda, beliau adalah orang yang paling bijak diantara kami (seangkatan) yang cerdas dalam menganalisis bilang “jangan terlalu senang, ini adalah hanya sebuah awal dari jalan yang panjang”. Benar juga beliau bilang, tapi setidaknya aku bisa bersyukur dan senang sudah melewati dan berada di tahap ini.

Maret 2021. Di bulan ini aku disibukkan dengan mengurus pemberkasan untuk registrasi perkuliahan ini. Bahkan sempat satu kali ditolak dan revisi karena ada ketidak-sesuaian data. Harus bolak balik ibu kota provinsi dan kembali ke desa beberapa kali. Ga pa pa sih. Itung itung jalan jalan ke kota lah si anak kampung ini.



Di bulan April 2021. Setelah lulus pemberkasan dan daftar ulang, jadwal perkuliahan sudah keluar. Untuk satu bulan full, perkuliahan di awali dengan yang disebut “belajar mandiri”. Kami diberikan beberapa modul untuk ditelaah sendiri. Aku akan menyebutnya bulan ini dengan bulan literasi. Karena aku harus membaca modul berbab-bab yang lumayan banyak dan tebal untuk ditelaah dengan baik dan benar. Sekali lagi, ga pa pa sih itung itung memperdalam ilmu keprofesian sambil membaca. Dapat ilmu baru nih lewat modul.

Mei 2021. Bertepatan dengan bulan Ramadhan bagi teman teman muslim yang melaksanakan ibadah puasa, kami pun memulai perkuliahan ini secara online. Akhirnya, aku bisa merasakan belajar online seperti para murid di masa pandemi sekarang ini.

Syarat perkuliahan ini adalah:

Siapkan pinggang

Karena akan duduk di depan laptop seharian. Alhasil pula pinggang akan berasa mmmhhhhhh sedikit berat atau encok lebih tepatnya. Bahkan pernah hampir menjelang maghrib atau buka puasa kami baru saja selesai perkuliahan. Harap maklum, mahasiswanya dari berbagai penjuru tanah air dengan perbedaan waktu. Sedangkan para dosen berada di bagian waktu WIB yang masih terang atau sore, sedangkan kami ada yang WITA bahkan WIT. jadi ada teman teman yang lain yang sudah gelap ketika perkuliahan selesai

Siapkan koneksi internet yang stabil

Di musim pandemi ini banyak sekali provider yang menawarkan harga miring. Karena internet sangat terpakai sekali karena tidak bisa bertatap muka secara langsung maka lewat internet lah komunikasi masih bisa terjalin. Untungnya aku sendiri menggunakan kuota GSM, walaupun terkadang ketika ada ujian harus mengungsi ke tetangga sendiri yang juga statusnya sama dengan ku sedang dalam masa perkuliahan keprofesian juga. (Luv Bu Min)

Jadi Anak Pramuka 08052021 peerteaching

Siapkan fisik dan mental

Kalau kata dosennya jaga kewarasan kalian sampai akhir perkuliahan. Alhamdulillah saya masih waras kan Bu Dosen???!!!!? Jangan sampai sakit. Benar benar dijaga selalu fisik dan mental selalu harus fit. Sempat sih aku dapat satu hari sakit, bertepatan dengan hari dimana aku harus presentasi. Dan yah begitulah dengan wajah pucat pasi, aku harus perform. Mau ga mau kan.

Siapkan waktu

Pintar pintar lah membagi waktu. Kita harus tau yang mana yang menjadi prioritas kita ketika dalam posisi sedang menjalani perkuliah program keprofesian dengan seabreg kegiatan lain yang sedang kita jalani juga. Cayyyyyooo!!!!

Memasuki bulan Juni perkuliahan lumayan sedikit lebih longgar. Masih bisa santai lah tidak seketat bulan Mei kemarin. Kalau bulan kemarin mah, kita pernah pas puasa puasa disuruh senam aerobic.... waw..... apa kabar yang ga pernah olahraga tuh. Energi makan sahur hampir terkuras ketika disuruh olahraga. Maaf sedikit lebay dari aku......

Akhir Juli seharusnya kita sudah Ujian. Tapi karena pandemi yang meningkat, jadilah ujian tertunda 3 kali dari jadwal yang seharusnya.

September 2021. Benar benar sungguh sangat hebat sekali aku ini. Di bulan ini aku dihadapkan dengan 2 ujian sekaligus. Ujian yang sama tapi peruntukkan dan tempat yang berbeda. But it’s okay. Let’s go. Go. Go. Go.

Ujian Akhir perkuliahan ini diadakan secara online alias dirumah saja. Walaupun aku mengungsi ditempat teman yang mempunyai jaringan wifi yang lumayan kencang. Sedangkan Ujian yang satunya lagi aku ditempatkan di kabupaten sebelah.... walaupun jauh tetap harus diterjang karena memang sudah kewajiban mengikuti ujian

Dari september ke akhir Oktober. Ditanggal 29 Oktober 2021 akhirnya pengumuan kelulusan release secara resmi juga oleh websitenya. Sebuah kata melambangkan kelulusan setelah hampir berjibaku selama 5 bulan untuk sampai ke tahap ini. Alhamdulillah.

Ada drama beberapa hari sebelum pengumuman resmi release, ada accident kebocoran data dari website tersebut. Ada beberapa teman teman yang bisa membuka dan mengetahui hasil kelulusannya, dengan sedikit effort membuka websitenya. tapi dalam hitungan menit websitenya tertutup lagi. Sebut saja pengumuman bocor sebelum hari peresmiannya.

Ada drama juga versi aku tentang pengumuman kelulusan ini. Seminggu sebelum pengumuman ini, kartu ujian yang ada no peserta ujiannya yang sebelum sebelumnya masih bertengger manis di handphone ku, entah kenapa pada hari itu aku dengan rajinnya menyalin hampir semua data yang ada di handphone ke laptop. Untuk membuka pengumuman ini harus menggunakan nomor peserta yang ada di kartu ujian yang sudah dilenyapkan dari handphone ku. Bingung lah jadinya nyari kesana kemari karena posisi sedang dalam perjalanan jauh keluar rumah, sedangkan laptop ada di dalam rumah. Ngubek ubek google drive akhirnya dapat juga setelah berjam jam. Huuuuuufffftttttt

Belum lagi dapat ucapan selamat dari dosen pembimbing panutan idola dan kebanggaan ku (Bapak Bambang Widi Pratolo) apa enggak jingkrak jingkrak jedag jedug dueer ni berhari hari. Seumur umur chatingan dengan dosen ya sama paman sendiri. Secara beliau dosen. Bahagia jangan kebangetan, ingat ingat ingat boleh senang tapi jangan berlebihan. Ingeeeeett

Tetap semangat untuk teman teman yang belum lulus atau kami sebut dengan retaker. Beruntung dapat kesempatan retake bulan depan, jadi tidak perlu menunggu setahun. Insha Allah berkah dan beruntung menyertai kalian.

Salam Manis dari Pecinta Ice cream yang manis manis

#HappyBirthday #happyhalloweenday


Si mata sayu persiapan Ujian


 

enjoy it before it melt

Sabtu, 23 Januari 2021

WELCOME BACK IN MY LIFE HEY YOU, CACAR. THE STORY ABOUT HERPES ZOSTER ALIAS KAYAP

In the end of 2020, I will close this year with two highlights. Two highlights in 2020 and for this one of the post is the first highlight in 2020 about Herpes Zoster.

Bagaimana rasanya kena cacar 2 kali? That was the first question came to my mind, accidently.

Yang aku tau bahwa selama ini penyakit cacar hanya terjadi satu kali dalam seumur hidup. Ternyata aku mengalaminya 2 kali. It’s BIG WOW! Dan lagi, biasanya sebagian besar penyakit ini sering dialami oleh usia anak2. Sedangkan aku mendapatkan anugrah ini diumur yang dibilang mature.  It’s BIG WOW, again! Bingung. Mengeluh. Sakit. Radang. Takjub. De el el

Cacar pertama aku dapat di awal tahun 2014. Tepatnya akhir Januari. Aku berada dilingkungan anak2 usia sekolah. Pada saat itu ada beberapa anak2 terkena cacar. Dan iya, akhirnya aku adalah (mungkin) satu satunya orang dewasa yang terjangkit penyakit ini dilingkungan tersebut.

Aneh dan ajaibnya.. bulatan bulatan kecil berisi air tersebut hanya bertengger disekitar badan sebanyak 5 bulatan saja. tapi yang ku derita adalah rasa panas yang menjalar disekujur tubuh. Bersyukur..... ketika yang lain menderita cacar penuh sekujur tubuh, aku hanya dapat lima saja. tidak kurang tidak lebih.

Lanjut cerita tentang cacar. Tahun berganti tahun. Dari 2014 ke 2020. Pertengahan Juli, si cacar kembali menyerang sistem kekebalan tubuh ku. Mungkin kalau di tes rapid, akan reaktif karena anti bodinya mati mati an lagi berperang dengan si virus ini.. ketika Corona Virus Disease 19 mewabah diseluruh dunia, aku diserang oleh virus lain yaitu Herpes Zoster.

Kronologi. Bangun tidur dipagi hari, pas lagi ngaca kok da bulatan kecil berisi air di bagian cupid bow diatas bibir. Sakit? Tidak ada ku rasakan sakit. Badan pun seperti biasa tidak ada rasa demam. Bahkan masih tetap beraktifitas seperti biasa. Beberapa jam kemudian menjalar kecil kecil di bagian pipi sebelah kanan dan bawah mata kanan. Langsung lah ku periksa ke klinik terdekat dengan dokter umum. Parahnya lagi si dokter salah diagnosa. “Ini digigit binatang ketika tidur”  begitulah hasil diagnosa oleh si dokter umum tersebut. Terus dikasih salep dan obat. Satu hari treatment kemudian, tidak ada menunjukan gejala membaik. lalu, meluncurlah aku ke dokter spesialis kulit.


“owh kamu kena herpes ni” kaget donk. Karena yang ku tau herpes kan penyakit kelamin yang ditularkan karena aktivitas seksual. Hey, aku mainnya aman dan steril yah!!!!! “herpes ada dua, kamu dapat herpes zoster atau kata orang banjar itu namanya kayap. Nanti browsing sendiri yah tentang penyakitnya”. Setelah keluar dari ruangan dokter langsung browsing donk.

Yang mau tau tentang penyakit ini monggo silahkan di klik di sini ya I hope I can help your curiousity.

Yang lucunya dari beberapa obat yang diberikan oleh si dokter, eh nyelip satu ini bedak Salicyl yang biasanya ku pakai buat gatal2. Mulai dari hari ini ku sebut lah bedak tersebut dengan sebutan bedak termahal yang pernah ku beli. Karena klo ni bedak di pajang di etalase lapak pasar tradisional, harga tak akan seberapa. Tapi jika bedak tersebut terpajang cantik di etalase klinik kecantikan atau apotek dari dokter ternama, Ya Salaaam harganya akan melonjak drastis lebih tinggi setingkat dewi di langit.

si bedak diaman kan dulu yak. ini bagian medicine aja


Selang 1 hari setelah treatment dengan anti virus dan anti nyeri oleh si Dokter kulit, muka bengkak sebelah, bulatan bulatan yang tadinya berisi cairan bening sekarang berganti dengan nanah eeeeeeewwwww. Badan meriang, susah makan bla bla bla dan bla bla. Dan treament ini hanya memakan waktu 1 minggu.




Ending bekas cacar tersebut, adalah plek hitam seperti ini (👇)



PR selanjutnya adalah treatment menghilangkan bekas cacar tersebut dan yah syukurnya walaupun tidak sesempurna ekspektasi, tapi endingnya ni muka masih bisa dipakai PeDe untuk dipajang heeee.


jeng jeng eng ing eng

sengaja post yang ini yang blur dan ga jelas


Next post for the second highlights of 2020. See yaa.

Bersyukur bisa merasakan cacar 2 kali dalam seumur hidup ketika yang lain diberi kesempatan hanya sekali bahkan tidak pernah sama sekali.




Quote of the month...

“Terima kasih 2019, aku hampir kehilangan. Terima kasih 2020, akhirnya aku kehilangan”