In the end of 2020, I will close this year with two
highlights. Two highlights in 2020 and for this one of the post is the first
highlight in 2020 about Herpes Zoster.
Bagaimana rasanya kena cacar 2 kali? That was the first
question came to my mind, accidently.
Yang aku tau bahwa selama ini penyakit cacar hanya terjadi
satu kali dalam seumur hidup. Ternyata aku mengalaminya 2 kali. It’s BIG WOW!
Dan lagi, biasanya sebagian besar penyakit ini sering dialami oleh usia anak2.
Sedangkan aku mendapatkan anugrah ini diumur yang dibilang mature. It’s BIG WOW, again!
Bingung. Mengeluh. Sakit. Radang. Takjub. De el el
Cacar pertama aku dapat di awal tahun 2014. Tepatnya akhir
Januari. Aku berada dilingkungan anak2 usia sekolah. Pada saat itu ada beberapa
anak2 terkena cacar. Dan iya, akhirnya aku adalah (mungkin) satu satunya orang
dewasa yang terjangkit penyakit ini dilingkungan tersebut.
Aneh dan ajaibnya.. bulatan bulatan kecil berisi air
tersebut hanya bertengger disekitar badan sebanyak 5 bulatan saja. tapi yang ku
derita adalah rasa panas yang menjalar disekujur tubuh. Bersyukur..... ketika
yang lain menderita cacar penuh sekujur tubuh, aku hanya dapat lima saja. tidak
kurang tidak lebih.
Lanjut cerita tentang cacar. Tahun berganti tahun. Dari 2014
ke 2020. Pertengahan Juli, si cacar kembali menyerang sistem kekebalan tubuh
ku. Mungkin kalau di tes rapid, akan reaktif karena anti bodinya mati mati an
lagi berperang dengan si virus ini.. ketika Corona
Virus Disease 19 mewabah diseluruh dunia, aku diserang oleh virus lain
yaitu Herpes Zoster.
Kronologi. Bangun tidur dipagi hari, pas lagi ngaca kok da bulatan kecil berisi air di bagian cupid bow diatas bibir. Sakit? Tidak ada ku rasakan sakit. Badan pun seperti biasa tidak ada rasa demam. Bahkan masih tetap beraktifitas seperti biasa. Beberapa jam kemudian menjalar kecil kecil di bagian pipi sebelah kanan dan bawah mata kanan. Langsung lah ku periksa ke klinik terdekat dengan dokter umum. Parahnya lagi si dokter salah diagnosa. “Ini digigit binatang ketika tidur” begitulah hasil diagnosa oleh si dokter umum tersebut. Terus dikasih salep dan obat. Satu hari treatment kemudian, tidak ada menunjukan gejala membaik. lalu, meluncurlah aku ke dokter spesialis kulit.
“owh kamu kena herpes ni” kaget donk. Karena yang ku tau herpes kan penyakit kelamin yang ditularkan karena aktivitas seksual. Hey, aku mainnya aman dan steril yah!!!!! “herpes ada dua, kamu dapat herpes zoster atau kata orang banjar itu namanya kayap. Nanti browsing sendiri yah tentang penyakitnya”. Setelah keluar dari ruangan dokter langsung browsing donk.
Yang mau tau tentang penyakit ini monggo silahkan di klik di
sini ya I hope I can help your
curiousity.
Yang lucunya dari beberapa obat yang diberikan oleh si
dokter, eh nyelip satu ini bedak Salicyl yang biasanya ku pakai buat gatal2.
Mulai dari hari ini ku sebut lah bedak tersebut dengan sebutan bedak termahal
yang pernah ku beli. Karena klo ni bedak di pajang di etalase lapak pasar
tradisional, harga tak akan seberapa. Tapi jika bedak tersebut terpajang cantik
di etalase klinik kecantikan atau apotek dari dokter ternama, Ya Salaaam
harganya akan melonjak drastis lebih tinggi setingkat dewi di langit.
![]() |
si bedak diaman kan dulu yak. ini bagian medicine aja |
Selang 1 hari setelah treatment dengan anti virus dan anti
nyeri oleh si Dokter kulit, muka bengkak sebelah, bulatan bulatan yang tadinya
berisi cairan bening sekarang berganti dengan nanah eeeeeeewwwww. Badan
meriang, susah makan bla bla bla dan bla bla. Dan treament ini hanya memakan
waktu 1 minggu.
Ending bekas cacar tersebut, adalah plek hitam seperti ini
(👇)
PR selanjutnya adalah treatment menghilangkan bekas cacar tersebut dan yah syukurnya walaupun tidak sesempurna ekspektasi, tapi endingnya ni muka
masih bisa dipakai PeDe untuk dipajang heeee.
jeng jeng eng ing eng
![]() |
sengaja post yang ini yang blur dan ga jelas |
Next post for the second highlights of 2020. See yaa.
Bersyukur bisa merasakan cacar 2 kali dalam seumur hidup
ketika yang lain diberi kesempatan hanya sekali bahkan tidak pernah sama
sekali.
Quote of the month...
“Terima kasih 2019,
aku hampir kehilangan. Terima kasih 2020, akhirnya aku kehilangan”
Semangat selalu bu guru
BalasHapusA bunch of my gratitude, Uncle...
BalasHapus