Kamis, 27 Juni 2024

TRIP TO GLAMPING BATU LABA ARANIO KAL-SEL

Another day … another vacation. Yeay!

Sudah hampir 2 minggu janjian buat fun camping di Glamping Batu Laba. So, hari ini adalah hari H-nya. Sabtu pagi aku meluncur dari angsana ke Pelaihari untuk ganti kendaraan dari mobil menjadi motor. Biar lebih gesit buat ngantar di jalanan kota dan si rider ga ngantuk sih katanya.

Sorenya, aku ngumpul di rumah salah satu teman yang menjadi juru arah spot camping-nya. 3 orang sudah terkumpul, 2 orang dari Banjarmasin dan Kapuas sedang on the way. Kita berkumpul dititik kumpul yang sudah ditentukan.

Sebelum meluncur ke TKP yang sekitar 1 jam an lagi, kita bagi bagi tugas buat beli makanan. Ada yang ambil pesanan makanan dan aku kebagian pesen makanan. Selanjutnya kita touring, aku bagian bawa motor sendirian. 2 motor lainnya boncengan masing masing.

Akhirnya kita sampai ditempat parkiran atau pemberhentian pertama. Karena kita harus berganti armada yaitu kelotok menuju spot camping-nya sekitar 10 menit. Dan the best partnya adalah kita bertemu dengan sunset setelah berhujan hujanan ria dijalan seharian. What a gorgeous sunset!!! Sepanjang perjalanan waduk, sunset mengiringi kita dengan siluet indahnya. Subhanallah masha Allah.

Sesampainya di TKP, kita dapat tent no 3 dari ujung. Bagus. Indah. Seluruh kata kata pujian ditujukan untuk Allah SWT karena telah menciptakan tempat dengan pemandangan sebagus ini. takjub.

Hari menjelang malam dan aktifitas dilanjutkan dengan makan makan serta tidak lupa untuk membicarakan hal hal penting sampai tidak terlalu penting. The random talks and things. Sampai ada pertanyaan, bagaimana alam semesta ini terbentuk… keluar lah teori Big Bang dari mulut ku. Sampai akhirnya, kita mulai mengantuk dan terlelap dibuai semilir angin malam yang berhembus masuk ke dalam tenda. 

Selamat tidur. 

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzz…..

Sebenernya dalam tenda sih panas bin gerah, karena aku kebagian tidur dekat pintu masuk tenda, aku buka sedikit supaya angin sedikit bisa masuk untuk menetralkan hawa tubuh yang gerah ini. yah, hawa dingin dan gerah beradu di sekitar tempat aku tidur.

The most annoying part was…. Alarm tetangga sebelah donk bunyi. Udah gitu ga bangun bangun lagi yang punya alarm. Apa ga gedeg ni ati huh! Gila aja sih jam 4 subuh dinyalakan. Lo kira mau shalat tahajud… trus mana yang punya alarm ga bangun bangun lagi sampe dibangunin penjaganya disuruh dimatikan karena mengganggu kenyamanan pengunjung lain. DASAR!

Wal hasil kami kebangun semua satu tenda. Kami memutuskan untuk menunggu sunrise subuh subuh dini hari karena ga bisa tidur lagi. Orang gila mana yang mantengin langit cakrawala mencari matahari terbit dari jam 4 subuh? Semua gara gara alarm tetangga sebelah. Tapi untungnya kami hanya dapat siluet sunrise saja. Matahari langsung menembakkan cahayanya sekitar jam 7 dengan bulat sempurna dan yang pasti panas.

Selanjutnya kita sarapan dan chill out and relax all the time until paman kapalnya jemput balik ke tempat parkir motor.

“terima kasih untuk weekend yang menyenangkan ini guys. Don’t forget for next trip, kita atur lagi” ujar salah satu teman kita dengan senyum mengembang pertanda bahagia dan puas.

Terima kasih Tuhan sudah mempertemukan kita dalam circle yang sefrekuensi, si tukang healing. Diumur segini mendadak jadi pecinta alam dan traveler. So, where is the next trip? The next trip would be to ... Let’s get find out. Semoga kita bertemu di next next next trip lagi. Aammiiinn insha Allah. Semoga Tuhan memanjangkan umur kita di dunia. 

So here is the glance of our video in that trip.



Senin, 25 Maret 2024

IFTAR

  ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

“hilanglah rasa haus dan basahlah urat urat (badan)dan insha Allah mendapatkan pahala”


Assalamu’alaikum pemirsa semua. Pakai salam dulu nih karena hawa hawa sedang dalam bulan puasa. Mari kita tingkatkan iman dan takwa salah satunya dengan mengucapkan salam. Dan jangan lupa Basmallah dulu sebelum memulai segala sesuatu apa pun itu.

Bismillahirrahmanirrahim…

Untuk pertama kalinya aku posting disini dalam suasana bulan Ramadhan. Aku mau share tentang pengalaman pertama aku yang terjadi di bulan maret ini dan juga bertepatan bulan puasa.

Dulu, ketika aku masih sekolah… kaka ku balik dari kota karena perkuliahan sudah selesai. Kebetulan sekalian libur lebaran. Berarti dia pulang ketika lagi puasa puasanya nih. Sesampainya dirumah, dia melepas rindu dengan kami semua. Segala yang terjadi selama dia di kota mengalir begitu saja dalam bentuk cerita. Bla …. Bla … bla ….

Pada waktu itu kami semua sedang bercengkrama di dapur. Harap maklum ketika puasa, dapur itu adalah room full activities, ruangan serba serbi, serba jadi apapun mau diapain juga jadi deh.

Aku berlalu menuju ke kamar mandi sembari bergantian dengan abah. Sedang kaka yang duduk manis bersama mama yang sedang membuat adonan kue. Kaka bercerita panjang lebar, kemudian tangannya mengambil air di gelas dan menenggaknya begitu saja.

Aku tertegun sejenak melihat pemandangan itu. “kaka ga puasa?” tanya ku dengan bingung. “ya engga lah kan musafir” jawabnya dengan enteng. (Maklum si ahlul kitab satu ini mah ga bisa dilawan, jawabnya mantep banget). Abah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah polah anak sulungnya. “seharusnya kalau masih bisa puasa diusahakan puasa. Bukan serta merta berdalih sedang dalam perjalanan dengan gampangnya tidak berpuasa” sahut abah

Note: kaka tidak sedang menstruasi

Alhamdulillah aku masih memegang prinsip dan didikan abah tentang hal ini. intinya kalau dijalan sedang berpuasa, lanjutkan selagi mampu.

Dan yah, kali ini aku sedang dalam perjalanan dari rumah Pelaihari (kabupaten Tanah Laut) menuju pulang ke Angsana (kabupaten Tanah Bumbu). Kebetulan aku yang sedang menggunakan sepeda motor sendiri alias motoran aja gitu, sedang dalam keadaan puasa. Ppppssssssttttt 🤐 karena jatah libur puasa ku udah diborong awal puasa nih alias baru ja selesai haid.

Perjalanan ini menempuh waktu 3-4 jam. Jangan ditanya jaraknya. Aku tipe orang yang kesusahan untuk mengingat tempat, waktu dan jarak. Maka ku simpulkan dengan jarak waktu saja yaaa. Aku berangkat sekitar jam 3. dan dari perkiraan jarak tempuh aku akan berbuka di jalan.



contoh video betapa doyannya aku motoran😀


You know what… sebelum berangkat selain berdoa meminta keselamatan kepada Tuhan. Salah satu doa simple dan mungkin sedikit nyeleneh aku bilang begini “Ya Tuhan, boleh ga aku merasakan dapat takjil gratis di masjid… aaammmmiiinn” sembari tersenyum aku menutup doa ku.





Dan yup! I got it!

Aku singgah di masjid di kecamatan sebelah sebelum kecamatan tempat aku tinggal. Aku singgah di masjid yang terkenal dengan pondok pesantren besarnya di kecamatan ini. awal nya aku ragu dan malu. Wah, cewe sendiri nih yang buka puasa. Eeeeiittsss ternyata aku bertemu dengan seorang teman. Dia pun bersama keluarganya sedang dalam perjalanan yang sebentar lagi sampai dirumah. Alhamdulillah ada temen cewe walaupun berdua it’s okay lah ya.






So, this is my first time bukber diluar rumah dan dalam keadaan musafir alias di perjalanan. Mari lanjutkan perjalanan yang sebentar lagi sampai.

Terima kasih sudah mampir ke blog ini. semoga cerita aku ini selalu ada sisi baiknya yak. Permisi, mau beli takjil dulu. Assalamu’alaikum man-teman





Aku menunggu berbuka puasa di waktu maghrib sama sabarnya dengan aku menunggu kamu. Iya, nungguin kamu, Cuma kamu.

Senin, 15 Januari 2024

FIRE FIGHTER VS SI JAGO MERAH VS FANS FANATIK DAMKAR

Pernah punya something yang absurd?

Mmmmhhhh kek nya aku punya preference yang absurd deh… let’s check this one out!

Ketika ada bapak bapak yang masih menyukai dan mengoleksi action figure berjejer rapi di displaynya.

Ada juga emak emak yang masih menyukai tokoh Sailor Moon

And, you know what… what I like…

Mereka mereka ini kemungkinan menyukai hal hal tersebut sedari kecil. Sedang aku menyukai hal ini setelah aku berumur belasan tahun dari remaja menginjak ke dewasa.

Awal mula cerita ini berlangsung…

Aku baru saja menjejakkan kaki disebuah kota kecil di wilayah pertengahan Nusantara Provinsi Kalimantan Selatan di kota Banjarmasin. Aku sedang menimba ilmu ke kota. Kota yang dikenal dengan julukan seribu sungai juga seribu pemadam.

Gemerlapnya lampu pada malam hari membuat aku semakin menyukai suasana malam di kota ini. lalu, pada pertengahan malam, aku berjalan jalan sembari mengenal lebih jauh sudut kota ini. kebetulan aku naik sepeda motor. Yup! jalan jalan motoran malam malam. Tepatnya tengah malam.

Hingga pada suatu moment dimana suara sirine mulai memekakkan telinga. roda motor ini melambat. Aku harus mengalah dengan iringan iringan yang kalau boleh ku sebut dengan “pawai”. Suara sirine, macet, lampu sign, lengkap sudah aku stuck dengan para kebrutalan abang abang berbaju orange ke merahan.

“woy!!! Minggir!!” berulang kali mereka meneriakkan kata kata itu

Aku hanya mengerjapkan mata bingung dan takjub. What the heck is going on?

Sampailah sepeda motorku ke tempat dimana si iringan iringan itu berpusat. Teriakan. Tangisan. Hawa panas. Gelap malam yang menjadi terang.

Breaking News! Kobaran api mulai melahap beberapa bangunan…

Mereka adalah fire fighter, si pemadam kebakaran sedang berjibaku membantu memadamkan kobaran si jago merah yang mulai melahap dan menyantap bangunan disekitar.

Ada sesuatu yang membuat tertarik untuk memperhatikan lebih jauh. Tanki mobil damkar. Iya, beberapa mobil tanki damkar yang berjejer tak beraturan membuat ku seketika jatuh cinta pada pandangan pertama. Entah apa yang membuat ku jatuh cinta begitu saja. Mobil terbesar dan yang paling berbeda sendiri dari mobil damkar yang lain. Mobil mobil ini begitu gagah di netra ku. I fall in love the truth of love.

Dan aku mulai menyukai mobil tanki damkar semenjak saat itu hingga hari ini. “Bang, boleh di pinjam ga mobilnya? Bang, boleh dibawa pulang ga mobilnya? Bang, parkir bentar deh depan rumah saya mobilnya dan banyak lagi permintaan absurd ku mengalir begitu saja dalam otak ku.

Sembari dalam perjalanan pulang, aku diajarkan teori tentang si penguasa jalan:

“Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), khususnya Pasal 134, ada tujuh kelompok pengguna jalan yang memiliki hak utama di jalan raya.

Tujuh kelompok tersebut yaitu mobil PEMADAMambulans, kendaraan yang sedang memberikan pertolongan, kendaraan pimpinan lembaga negara, kendaraan pimpinan pejabat negara asing, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi kendaraan tertentu”

Salah satu penguasa jalan raya adalah mobil pemadam kebakaran. yaaa bener aja sih klo si abang abangnya waktu itu pada beringas beringas pas lagi lewat menghalau para pengguna jalan yang lain. karena mereka beradu dan berpacu dengan waktu serta kobaran si jago merah.

Hingga detik ini, jika aku melihat mobil damkar, aku akan seketika berteriak dan langsung menunjuk “Aaaaaaaaaaaa, mobil damkar!!!” my expression is soooo excited

Satu lagi, aku mau foto sama fire fighter with safety costume. Wwwwooooowwwww it’s cool!

 


POV: aku masih terkantuk kantuk mendengar deru nafas ibu yang memburu sambil mendekap raga ku. Beliau menggendongku dengan setengah berlari dari kamar, hingga ke teras rumah. Diturunkannya aku dari gendongannya dan diletakkannya aku di teras. setelahnya beliau pergi yang entah kemana dengan panik.

Aku menoleh kesamping. Kaka sepupu ku tergeletak pingsan. Aku bingung melihat nya kesulitan bernafas. Aku heran melihat orang berlarian ke arah rumah ku. What the heck is going on?

Rasa ingin tahu ku yang besar sesuai ditahapan umurku, aku ingin tahu, ada apa. Ku langkahkan kaki kecil ku mengitari rumah ku tanpa alas kaki. Aku melihat para bapak bapak itu berlarian sambil mengambil timba ember gayung seadanya untuk memadamkan kobaran api di atap rumah ku.

Iya, rumah ku dilahap si jago merah.


Nyeruput es krim sambil jalan jalan pake mobil pemadam kayaknya seru nih.....😂