Pernah
punya something yang absurd?
Mmmmhhhh
kek nya aku punya preference yang absurd deh… let’s check this one out!
Ketika ada
bapak bapak yang masih menyukai dan mengoleksi action figure berjejer rapi di
displaynya.
Ada juga emak
emak yang masih menyukai tokoh Sailor Moon
And, you
know what… what I like…
Mereka
mereka ini kemungkinan menyukai hal hal tersebut sedari kecil. Sedang aku
menyukai hal ini setelah aku berumur belasan tahun dari remaja menginjak ke
dewasa.
Awal mula
cerita ini berlangsung…
Aku baru saja menjejakkan kaki disebuah kota kecil di wilayah pertengahan Nusantara Provinsi Kalimantan Selatan di kota Banjarmasin. Aku sedang menimba ilmu ke kota. Kota yang dikenal dengan julukan seribu sungai juga seribu pemadam.
Gemerlapnya
lampu pada malam hari membuat aku semakin menyukai suasana malam di kota ini. lalu,
pada pertengahan malam, aku berjalan jalan sembari mengenal lebih
jauh sudut kota ini. kebetulan aku naik sepeda motor. Yup! jalan jalan
motoran malam malam. Tepatnya tengah malam.
Hingga
pada suatu moment dimana suara sirine mulai memekakkan telinga. roda motor ini
melambat. Aku harus mengalah dengan iringan iringan yang kalau boleh ku sebut
dengan “pawai”. Suara sirine, macet, lampu sign, lengkap sudah aku stuck
dengan para kebrutalan abang abang berbaju orange ke merahan.
“woy!!!
Minggir!!” berulang kali mereka meneriakkan kata kata itu
Aku hanya
mengerjapkan mata bingung dan takjub. What the heck is going on?
Sampailah
sepeda motorku ke tempat dimana si iringan iringan itu berpusat. Teriakan.
Tangisan. Hawa panas. Gelap malam yang menjadi terang.
Breaking
News! Kobaran api mulai melahap beberapa bangunan…
Mereka
adalah fire fighter, si pemadam kebakaran sedang berjibaku membantu memadamkan
kobaran si jago merah yang mulai melahap dan menyantap bangunan disekitar.
Ada
sesuatu yang membuat tertarik untuk memperhatikan lebih jauh. Tanki mobil
damkar. Iya, beberapa mobil tanki damkar yang berjejer tak beraturan membuat ku
seketika jatuh cinta pada pandangan pertama. Entah apa yang membuat ku jatuh
cinta begitu saja. Mobil terbesar dan yang paling berbeda sendiri dari mobil
damkar yang lain. Mobil mobil ini begitu gagah di netra ku. I fall in love
the truth of love.
Dan
aku mulai menyukai mobil tanki damkar semenjak saat itu hingga hari ini. “Bang,
boleh di pinjam ga mobilnya? Bang, boleh dibawa pulang ga mobilnya? Bang, parkir
bentar deh depan rumah saya mobilnya” dan banyak lagi permintaan
absurd ku mengalir begitu saja dalam otak ku.
Sembari
dalam perjalanan pulang, aku diajarkan teori tentang si penguasa jalan:
“Berdasarkan
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), khususnya Pasal 134, ada tujuh kelompok pengguna
jalan yang memiliki hak utama di jalan raya.
Tujuh
kelompok tersebut yaitu mobil PEMADAM, ambulans,
kendaraan yang sedang memberikan pertolongan, kendaraan pimpinan lembaga
negara, kendaraan pimpinan pejabat negara asing, iring-iringan pengantar
jenazah, dan konvoi kendaraan tertentu”
Salah satu penguasa jalan raya adalah mobil pemadam kebakaran. yaaa bener aja sih klo si abang abangnya waktu itu pada beringas beringas pas lagi lewat menghalau para pengguna jalan yang lain. karena mereka beradu dan berpacu dengan waktu serta kobaran si jago merah.
Hingga
detik ini, jika aku melihat mobil damkar, aku akan seketika berteriak dan
langsung menunjuk “Aaaaaaaaaaaa, mobil damkar!!!” my expression is soooo excited
Satu lagi,
aku mau foto sama fire fighter with safety costume. Wwwwooooowwwww it’s cool!
POV: aku masih terkantuk kantuk mendengar deru nafas ibu yang memburu sambil mendekap raga ku. Beliau menggendongku dengan setengah berlari dari kamar, hingga ke teras rumah. Diturunkannya aku dari gendongannya dan diletakkannya aku di teras. setelahnya beliau pergi yang entah kemana dengan panik.
Aku
menoleh kesamping. Kaka sepupu ku tergeletak pingsan. Aku bingung melihat nya
kesulitan bernafas. Aku heran melihat orang berlarian ke arah rumah ku. What
the heck is going on?
Rasa
ingin tahu ku yang besar sesuai ditahapan umurku, aku ingin tahu, ada apa. Ku
langkahkan kaki kecil ku mengitari rumah ku tanpa alas kaki. Aku melihat para
bapak bapak itu berlarian sambil mengambil timba ember gayung seadanya untuk
memadamkan kobaran api di atap rumah ku.
Iya, rumah ku dilahap si jago merah.
Nyeruput es krim sambil jalan jalan pake mobil pemadam kayaknya seru nih.....😂
Itu serius kebakaran rmh nya?
BalasHapusYup, kebakaran rumahnya
Hapus