Bulan ini aku
putuskan untuk take time to rest for the first about the treatment. Agustus di
skip dulu. Boleh donk sekali sekali prosedur yang sebelah sini tidak dilakukan
dulu. Entah lah, lagi gak mood nih. Maaf yaaaach.
Karena eh
karena... si beliau bilang “ntar dulu deh, kelarin dulu yang ada. Baru belok
dan lanjut ke arah yang lain”. That’s right. Sharing is caring, of course.
Deg deg-an nya
udah menghilang, karena diskip. Ntah lah nanti, bisa balik lagi nih jantungan. Malah
fokus ke finansial, but let’s see.....
Dan ya... aku
menyerah dengan keadaan akan perizinan tersebut. Ada maksud yang tersembunyi
dibalik itu semua sebelum semuanya terkuak. Dan kemungkinan cerita ini
berlanjut bulan depan. Dan belum pasti apa yang akan terjadi selanjutnya. I write
this post for timer.....
Berhubung ditunda
dulu cerita yang satu ini, maka aku akan beralih kecerita yang lain. Cerita yang
akan aku ceritakan adalah...curhatan orang orang di media sosial. A few days
ago, i saw the post yang mengena, miris, menyayangkan mmmmmhhh apa lagi yah. Sayang
amat sayang jikalau anda posting di sana. Tapi apa lah daya mungkin beliau
kekurangan tempat untuk menumpahkan segala keluh kesah uneg uneg yang terpendam
dari lubuk hati yang terdalam.
Tapi ya sudahlah
itu juga status orang, sosial media dia sendiri. Kita Cuma penikmat, pembaca,
dan melihat status pribadi beliau. Andaikan saya adalah hater mungkin saya akan
menulis coments yang sangat menyinggung dan tingkat kegalauannya makin tinggi. Tapi
tidak, saya follower yang baik. Malah sekarang saya menulis disini tentang
beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar