Rabu, 15 November 2023

SILENT SPEAKER

Rambut yang diikat. Berdiri tegak dan horizontal di depan ku. Raut wajah yang tak bisa ditebak karena terhalang selembar kain. kamu diam mengikuti instruksi dari seseorang. Hey…. Aku memperhatikan mu dari sini. Hey… lihat aku. Apakah kamu melihat aku?

 

Kaos merah lengan panjang, masker putih, celana kain panjang, memperhatikan seseorang yang berada didepan. Sesekali bergerak mengikuti instruksi. Sesekali mengitari venue, mengikuti instruksi. Sesekali membantu, mengikuti instruksi. Sesekali berjalan mendekati seseorang yang memberikan instruksi.

 




Kamu menarik. Aku tertarik. Ada sesuatu yang membuatku tertarik sedari awal ekor mata ku menemukan mu. Tapi entah apa itu. Kamu seperti orang biasa tapi tidak buatku yang menganggap mu sesuatu yang luar biasa.

 

Ingin ku langkah kan kaki ini mendekati arah kamu berpijak. Kamu beralih. Yup, ada sesuatu dari diri mu. Are you introvert? Same with me. I’m ambivert. Ambivert to introvert.

 

Hingga perhatian ku beralih ke sesuatu yang lain.

Where are you?

Aku mencari mu. Where are you? Im here wait for you. Where are … aku tercekat!

Kali ini kamu menunjukkan seluruh ekspresi mu. Dari gerakan bola mata. Dari lambaian tangan. Dari anggukan kepala. Your body language makes my body’s shake. Yes… you are. That’s you.

 

Tahu kah kamu, aku ingin mengajak mu mengabadikan moment ini dalam bentuk sebuat foto. Tahukah kamu, aku langsung mengagumi detik pertama aku ketika aku melihat mu mengisyaratkan sebuah suara.

Sekali lagi, bolehkah aku melihat mu tersenyum?

Sekali lagi ajarkan aku seperti mu?

Perkenalkan, Im your secret admirer. No secret. The real frontal admirer. Owh… no… no… im your silent admirer. Mengagumimu dalam diam. Mengagumi dari jauh.

 

Kamu berdiri didepan sebagai SILENT SPEAKER.

Rabu, 23 Agustus 2023

We break up!

Kumpulan cerita cerita putus, diputusin, mutusin





~~~

“Papa dipindahkan ke kota lain. Jadi, you know lah aku sama mama harus ikut pindah kesana. Trus kita gimana?”

Hening

“kamu percaya sama aku? Kita masih bisa berhubungan kan?” lanjutnya

“aku percaya sama kamu” sahut ku

“kita masih berhubungan baik kok” lanjut ku

“tapi aku ga bisa LDR” tegas ku

“kenapa…?” dengan nada sedikit memelas dia bertanya

“karena, aku lebih suka bertemu ngobrol langsung dengan intensitas rutin. Menurut ku lebih seru” lugas

Kisah kasih disekolah dari siswa siswi kelas XI SMK. Baiklah… cerita kita selesai sampai disini

 

~~

“ke rumah yuk, main” pintanya

“takut ah.. ada ortu kamu” elak ku

“loh, ga papa kan. Bagus lagi. Memperkenalkan secara informal” jawabnya sambal cengengesan

“Ngga ah, lain kali aja”

Aku selalu saja menolaknya untuk diajak main ke rumah. Lagian kan kita cuma pacaran, ga serius. Eh… belum serius. Kecuali klo dia mau serius, oke lah lanjuuutttkan main ke rumah.

Sore itu, hujan cukup lebat. Aku sedang dalam perjalanan pulang. Aku putuskan untuk berteduh sejenak. Tak dinyana, dia dan ibunya ikut berteduh ditempat aku berdiri sekarang

“Er…” sapa ku terkaget kaget setengah tak percaya dia disini

“eh.. ibu…” ucapku menyapa dengan hormat sambal mengulurkan tangan untuk salim mencium tangan beliau.

Beliau tersenyum.

Sedang aku, gugup, takut, hampir pingsan karena ini kali pertama ku bertemu dengan ibu dari Erlangga, kekasih ku.

Terjadilah obrolan singkat kami bertiga sembari menunggu hujan reda.

Ternyata ibunya ramah juga…

Seminggu kemudian.

“Yan… tau ga kata ibu apa setelah pertemuan kalian kemarin?” dia membuka suara dari obrolan kami

“emang apa kata beliau?” I’m curious

“kamu sopan, cantik, seru. Tapi….” Kalimatnya menggantung membuat semakin penasaran

“beliau bilang, dari logat kamu berbicara beliau tau kalau kamu suku banjar” hening sejenak

“berteman saja ya… jangan diseriusin. Kamu bukan kriteria ibu” pungkasnya dengan murung

Aku kembali terkejut. Ternyata aku tidak disukai oleh beliau. Bukan. Lebih tepatnya, tidak termasuk dari bibit bebet dan bobot yang beliau cari. Baiklah… cerita kita selesai sampai disini.

 

~~

“aku sempat bertekad dalam hati. Nanti kalau aku mendaki lagi, aku akan ajak istri buat hiking bareng” Eru sangat sumringah dan bersemangat membahas ini dihadapan kekasihnya, Ika.

“semoga kejadian ya hiking bareng istri… amin” dengan cueknya Ika menyampaikan pernyataan tersebut.

Eru bingung… yang dia maksud adalah Ika. Dia ingin hiking bareng Ika sebagai istrinya.

“loh, aku mau hiking bareng kamu, Ika. Kamu kan calon istri aku” ungkapnya

“loh, emang kapan kamu ngelamar? Kok bilang aku calon istri kamu” jawab Ika

“emang perlu ya aku ngelamar kamu di puncak? Katanya ga suka diromantisin, gimana sih” Eru mulai sewot.

“trus kapan kamu siap aku nikahin?” tambahnya

“jangan bilang kalo kamu masih pengen rame rame sama temen temen, jalan jalan, liburan” amanat Eru mulai panjang

“kamu ga kepikiran buat nikah apa?” Eru mulai pasrah

“kalau aku nikah, aku belum siap dengan status sebagai seorang istri yang pekerjaannya 24 jam” Ika mulai menjawab

“aku ga akan bisa sebebas ini. jalan-jalan, muncak, kerja cari cuan. Semua akan terbatas. Ngurus anak suami. Itu juga kalau punya anak, klo engga. Apa lagi perkara perselingkuhan, perekonomian dan banyak lagi….”

Sejatinya Ika takut dengan pernikahan. dia terlahir sebagai seorang anak broken home plussssss, dia gagal menikah. Trauma itu lah yang membuatnya mengambil sikap demikian dihadapan Eru

Hhhhmmmmhhhhhhh Eru menghela nafas panjang. Topik pernikahan yang kesekian kalinya yang selalu buntu

“menikahlah dengan orang yang siap kau nikahi, dan itu bukan aku yang sekarang Er..” tutupnya

Dan benar saja, hari ini Ika datang dengan membawa seperangkat alat panjat yang ditujukan sebagai kado pernikahan Eru dan istrinya. Baiklah.. cerita mereka selesai sampai disini.

~~~

Sebenernya author masih penasaran pengen ngelanjutin perjalan cinta nya si Eru dan Ika dalam versi cerita lain. Klo ga ditunggu dudanya berarti ditunggu jandanya hhhhmmmmhhhh 👀

Owh iya anyway … kalau kalian, tim diputusin atau mutusin? Kalau author sih, tim diputusin terus, kesian kan?

Tak apa lah ya tiap kali diputusin, ada ice cream si penyemangat hati yang bikin mood level up. Salam sayang selalu dari si pecinta ice cream.

Senin, 07 Agustus 2023

THE PERFECT DREAMING FOR HONEYMOON



Welcome August. katanya bulan yang pas buat mendaki gunung. tapi kali ini ceritanya bukan tentang mendaki gunung, It's just conversation with hiking expert. let's check this one out!

“kayak nya udah bisa nih diajak naik gunung” kalimat itu begitu saja terlontar dari bibirnya setelah berabad abad lamanya ingin sekali ku dengar.

Dia senioran Mapala, mantan ketum periode kesekian. Entah aku lupa. Dia expert di bidang expedisi naik gunung.

“kenapa baru sekarang bilang gitu. Dulu dulu kenapa ga pernah diajak mmmhh” jawab ku ketus

“Mas sangsi sama kamu” jujurnya

“kalau dari segi fisik walaupun kurus kecil cungkring kayak gini tapi mas akui fisik kamu kuat ga ringkih” sambungnya

“tapi tetep ga bisa deh kayaknya” dengan ekspresinya sok serius sambil mengusap dagu yang janggutnya tumbuh ala kadarnya. sambungan jawaban yang membuat mental ku down sekali lagi

“apa coba yang bikin sangsi?” ucapku setengah berteriak

“dingin dan hiking. Klo hiking, oke lah karena kamu modelan cewe jeger bin bar bar kek gini. Tapi perkara cuaca extreme alias dingin, kayaknya engga deh. Sama AC aja kamu ga bisa. Apa lagi cuaca sedingin itu di atas gunung” panjang kali lebar dia mencoba menjelaskan pada ku.

“trus sekarang sekira aku bisa lulus dari 2 kriteria itu gimana?”

“trus gunung yang cocok buat aku apa?”

Semakin aku penasaran untuk menunggu komentar dari si expert ini.

“Gunung Lawu. Jawa Timur” tegasnya

“sebelum ke gunung Lawu kamu harus ke Bromo dulu” lanjutnya

“loh kok gitu… iiiiiihhhhh expert sih expert tapi klo komen njelimet” aku mulai sewot

“kamu latihan buat hiking, jogging sore dulu lah untuk beberapa bulan kedepan. Tapi klo Latihan dinginnya, kamu harus ke Bromo. Klo ga, sana masuk kulkas!” dia nyengir

Eeeerrrrrrrrgggggghhhhhhhh


 
Begitulah percakapan singkat kami.

Banyak yang selalu bilang kalau aku si “anak gunung” tapi aku bukan anak gunung woy! Padahal aku sama sekali tidak pernah naik gunung dan terfikir untuk naik gunung karena bukan passion aku. I’m obsessed with outdoor thing but no for hiking. Hingga akhirnya ada tawaran langsung dari Abang mantan ketua umum Mapala yang sudah jago dibidang hiking. Seperti percakapan tadi.

Beliau memang bilang bahwa untuk kriteria orang seperti aku yang punya nafas pendek yang ga kuat nanjak trus yang ga bisa ketemu dengan dinginnya malam, Air Conditioner dan kipas angin ga bakalan bisa menaklukkan dinginnya puncak gunung.

Seharusnya kalimat yang tepat adalah menaklukkan puncak gunung. Tapi spesial buat ku menaklukkan dinginnya hawa dibawah kaki, badan dan puncak gunung. Hahahahaha lucu yaah.

Tidak terfikir sama sekali oleh ku, untuk hiking. Tapi karena percakapan barusan, membuat ku berfikir bahwa ….

Camping bareng sama pasangan. Tidur berdua setenda. Bakar bakaran atau masak air panas atau bisa juga makan mie instan di puncak bukit atau gunung seru kali yaah. Satu lagi, aku minum teh anget, si dia minum kopi panas. That is the stunning combo.

(kalau kata temen ku sih, aku harus sama suami atau pasangan yang sefrekuensi. Yang bisa diajak melakukan kegiatan outdoor bareng. That is my imagination, may be daydreaming. I dont really know and who knows...😣

Tapi berdua doank jangan rombongan. Kayaknya aku berfikir bahwa jika aku bisa untuk naik gunung atau bukit si penanggung jawab ku adalah pasangan sah alias suami sendiri. (Fix banget sih bakal rempong idupnya selama nanjak 😆)

so, it means that no need for hiking, I need the perfect dreaming.

THE PERFECT DREAMING FOR HONEYMOON yeeeeaaaayyyyyy yyyiiippppiiiiyyyy

Amin yang kenceng…... Ammmmiiiiiinnnnn

 


salam manis semanis ice cream... 


Jumat, 28 Juli 2023

MY CRUSH ... Friendly dan Unyu Unyu



Udah bulan Juni - Juli aja nih. Bulannya perpisahan dan class meeting buat yang masih sekolah, kayak aku nih si anak sekolahan.

Kenalin, aku Hanania. Just call me, Hon. Owh my Goodness Im so in love when someone call me like that nickname. Hon, Honey…. Uuuuuuuuhhhhhhhh love it so freaking much

Sekarang aku kelas XI social yang akan naik kelas jadi kelas XII. Aku sedikit introvert atau bisa dibilang ambivert. Tapi lebih ke introvert sih. aah entah lah. Aku cuma punya temen dikit banget bisa dihitung pakai jari. Udah gitu, ga famous juga. Malah seangkatan ada yang ga kenal sama aku. Yah begitulah ceritanya.

Aku sama sekali nih ga pernah yang namanya naksir duluan atau jatuh hati sama cowok. But, Im normal thou!. Sekali waktu, ternyata ada yang mencuri perhatian ku. Dia anak kelas X. wah, diumur segini baru aja ngerasain yang namanya jatuh hati. Ga papa deh telat dari pada tidak sama sekali. Im still teenager, it’s not too late to feel it.

Dia aktifis nih. Maksudnya anak OSIS. Beda jauh sama aku, yang cuma ikut ekskul Rohis. Subhanallah agamis banget yak aku. Jangan salah, aku ikut Rohis ini hanya karena eks-kul yang paling sedikit peminatnya dan yang paling santuy. Begitulah aku si anak introvert.

Ku perhatikan semakin ku perhatikan lebih lanjut. Dia ternyata divisi dokumentasi. Pantes aja kemana mana bawa kamera. Belum lagi yang kamera hp selalu stand by menangkap moment kegiatan sekolah. Wah.. kacau nih. Gimana bisa deket sama dia sedangkan aku anti kamera banget. trus kalo tiba tiba pas lagi deketan sama dia, dia candid atau mengarahkan kamera ke aku. Bisa lari tunggang langgang nih akunya. Kan ga lucu, hhhhmmmmhhhhh. Gimana nih…. Gimana donnnnkkk. God, help me. Please!

Walaupun terkadang ketika dia mengarahkan kamera menyorot di sekeliling ku, aku berharap dia candid. Fotoin atau videoin aku diam diam. Tapi gimana bisa gitu, sedangkan aku nih siapa nya dia sih. ngobrol cuma say Hi doank ga lebih. Gimana bisa request, “aku kamera phobia nih. Tapi aku mau masuk dalam memory card kamu. So, candid please. Sekira ga nervous depan kamera”

Sampai sekarang aku masih ga habis pikir gimana caranya deket sama dia. Dekat dalam artian, berdiri samping dia. Duduk jarak berdekatan sama dia. Hanya untuk denger suaranya atau memperhatikan raut wajahnya dari jarak dekat. Pokonya mau deket. Titik!

He is cool. cuek. Duh, gimana caranya buat bisa ngobrol sama dia. Atau bertukar pesan aja deh, dapat nomornya. Gimana nih…. Gimana… gimana. God, help me. Please! Ini naksirnya udah ke ubun ubun tapi belum ada pergerakan eeeeeerrrrggggggghhhhhh

Ingin ku berkata bahwa… segala cara sudah ku kerah kan untuk menaklukan hati mu Mas Crush. Tapi bo’ong banget sih. effortnya ja ga samsek. Mau jalan ngedeketin dia aja udah tremor ni kaki. Apa lagi harus disuruh lari lari ngejar dia, bisa ginjal, jantung dan seluruh organ tubuh pada bergeser dari tempatnya lah. Bahkan yang paling gampang ja buat follow Instagramnya dia aku ga berani. Soalnya IG nya di private cuy… oke baeklah.

Waktu demi waktu berlalu dan terbuang percuma begitu saja. Sekali lagi tidak ada pergerakan. Sampai akhirnya aku menyerah sebelum perang. Aku mulai melupakan dia. Walaupun masih memantau dari jauh. Tenang kawan…. Aku tidak sekecewa itu kok. Kayaknya aku ini cuma sekedar ngefans aja kali yak ga naksir beneran. Toh B aja tuh, ga kecewa ga sakit hati juga.

Oke… Hanania… semangat. Jangan mikirin cowo. Udah kelas XII nih fokus belajar buat persiapan masuk kuliah. Nilai mu dipertaruhkan. Ayooooo fighting! Cayyyoooo!




“Ka, Hani kan namanya”.

“Maaf sebelumnya, aku sering banget candid Ka Hani”

“Ka Hani itu ternyata fotogenic ya”

Blush…

“Mau pose gimana pun selalu cantik”

“Iya cantik. Aslinya juga”

“fotonya ada di Flashdrive di ruang OSIS”

“Salam kenal. Aku Awan”

 

Hancur sudah dinding pertahanan ku. Pingsan ditempat boleh ga. Awaaaannn, aku perlu nafas buatan nih. Kamu bikin aku bengek, sumpah.

Chat itu datang tiba tiba di malam hari. Ketika aku sedang asik belajar buat ulangan besok. Alamat deh kayak gini bikin gagal fokus. Buyar dah fokus belajar ku gara gara kamu, My Crush!!

Dia mengajak ku untuk mengambil kumpulan foto yang tersimpan dalam FD di ruang OSIS besok ketika istirahat jam makan siang. Gimana nih… ambil ga ya. Aku ga penasaran sama fotonya sih. tapi lebih penasaran gimana rasanya berinteraksi jarak dekat dengan Mas Crush. Deg…. Deg…. Deg…deg…..

Ku beranikan melangkahkan kaki ku menuju ruang OSIS di lantai satu. Aku mengambil tempat duduk didepan ruangan ini. aku ga tau mau ngapain. Yang jelas yaa nungguin batang hidungnya nongol.

Tidak seberapa lama dia keluar dari ruang OSIS. Dengan senyum yang menawan dia memulai percakapan.

“udah lama ya nunggunya?”

“ga juga kok” ku jawab seadanya menetralisir jantung ku yang sudah tidak karu-karuan bunyinya

“ini FD nya.” Dia menyerahkan Flash Drive berisi foto candid ku

“nanti kalau mau ngembalikan, chat aku aja dulu. Soalnya aku ga selalu stand by di ruangan ini”

you know lah.. masih banyak kegiatan di lapangan” dia berbicara panjang lebar.

Aku kira selama ini dia orangnya cuek eh… ternyata dia friendly yah. Obrolan kami mengalir begitu saja. Ga da habis habisnya ni topik. Mungkin karena aku ga dikenal sama dia makanya cuek gitu kesan yang ku dapet.

Akhirnya …

Aku hanya mengangguk sembari dia menghentikan percakapan ini dan berlalu dihadapan ku.

Kalian tau ga rasanya gimana. Mau pingsan tapi ga pernah ngerasain pingsan. Mau terbang tapi ga punya sayap. Jantung kayak lagi olahraga, degupannya berasa lari marathon. Mau salting, tau diri lagi banyak orang seliweran.

Sebentar… sebentar…. Ada cewek melambaikan tangan ke arah dia seakan memanggilnya. Trus mereka bergandengan tangan. Mesra.

Eh… aku salah liat kali. Kan ga boleh mesra mesra an di sekolah. Sambil ngucek mata berkali kali.

Fix banget dia ramah bin friendly ke semua orang. Temennya banyak.

Sebentar … sebentar… dia bilang suruh chat duluan sebelum mengembalikan FD.

Sebentar… sebentar… kan bisa dikirim via link aja kan fotonya.

Sebentar… sebentar … modus operandi nya buaya nih.

Seakan tersadar, wah bahaya nih. Ga boleh jatuh cinta sama buaya. Dia nyuruh nge-chat berarti kita bisa aja chatingan. Aaaaahhh kepedean banget sih aku nih. Eh… tapi tapi… gimana yak.

Udah fix. Ga boleh salting. Cukup sekian dan terima kasih. Besok FD nya dititipin sama anak OSIS yang lain yang lagi ada di ruang OSIS. Jangan jadi santapan buaya, jadilah pawang buaya. Kalau bisa bikin penangkaran buaya.

Gimana jadi pawang buaya yang bisa buka penangkaran buaya, lha wong ngedeketin atau bahkan dideketin cowo ja ga pernah.

Dari pada sakit hati gara gara cemburu trus sama si friendly, sebaiknya cerita nya ku selesaikan sampai disini dulu. Jadi nanti kalau aku terjerat gombalan mautnya si friendly itu. Aku akan kasih tau info dicerita selanjutnya.

 



Salam manis dari author Si Pecinta Ice Cream

Jumat, 16 Juni 2023

JALAN YUK!!!



tak sumpahi dadi wong blok D anak telu!!!

Aku teringat sumpah itu. Iya aku disumpahi sama senioran ku di tempat kerja yang sering ku rusuhi. Vibesnya aku emang tim tim rusuh ga tuh. Walaupun sumpahnya sekedar guyon, tapi ngeri ngeri syedep yak dengernya. Takutnya kebeneran, semoga engga, jangan sampe coooyyyy (sambil ketok meja tiga kali)

Anyway…. Blok D itu adalah sebutan atau kata lain dari sebuah desa yang bernama asli Banjarsari. Kami di kecamatan ini terbiasa dengan menyebut desa dengan sebutan blok ini blok itu.

Senioran ku ini adalah orang asli jawa yang menikahi lelaki dari desa ini, Banjarsari. Dari desa ini ke tempat kerja kami kalau menurut ku sih lumayan jauh bagi aku yang ga pernah keluar keluar.

Kenapa jadi ceritanya sampai disumpahin kayak gitu…. Jadi begini nih asal muasal ceritanya. Aku yang tim kabur kabur an, tim rusuh, tim males males an, datang kerja selalu telat, semaunya sendiri, beliau rada risih atau mungkin ngiri uuupppssss maksudnya sebenernya baik yak. Untuk mendisplinkan aku dengan prinsip etos kerja yang baik. Mungkin juga karena kesel ngeliat kelakuan ku kek begitu, lalu keluarlah sumpah itu.

Analisanya sumpahnya yaitu Banjarsari, cukup jauh dari tempat kerja. Sedangkan rumahku, Cuma sejengkal dari tempat kerja. Anak tiga, karena aku terlalu santai menjalani hidup, jadi kalau punya anak tiga dan dapat suami orang sini seperti beliau maka aku akan merasakan keriwehan yang hakiki bisa memanage waktu dengan baik dan benar.

Terima kasih sumpahnya ya ibu sayang. Akan selalu ku ingat tapi jangan sampai kejadian. Ngeri euy

By the way… ada satu spot di desa Banjarsari yang sudah aku idam idam semenjak mmmmhhhh 7 tahun yang lalu tepatnya tahun 2016. Danau dengan warna air hijau pekat yang terbentuk karena bekas galian tambang Batubara. Orang anggap tempat ini biasa aja. Tapi buat ku luar biasa. Kaya kamu hei orang biasa, di mata ku kamu luar biasa. Eeeeyyyaaaa



Aku baru pertama kali kesini. Seriusan deh, baru pertama kali. Kalau kalian mau ngeledek aku silahkan, aku tinggal dekat sini tapi ga pernah kesini. Yaaa begitulah karena aku ga pernah keluar. Alias ga ketemu teman yang se frekuensi yang bisa diajak kesana kesini.

Sumpah, aku pengen banget foto disini. Sebenernya dulu itu requestnya sama diri sendiri sih mau muterin tu danau. Tapi makin kesini makin kesini, malah mau minta foto. Terserah deh siapa pun tu yang ku ajak mau kesini buat jadi tukang foto pribadi aku. Dan akhirnya kesampaian juga donk setelah 7 tahun gokil sih. The awesome achievement!



Syarat jadi tukang foto pribadi aku adalah sering sering candid. Eh, ini kenapa jadi ngomongin private photographer sih. oke dah lanjut cerita! Sampai mana tadi ceritanya tu kan lupa jadinya…..

Aku yang ogah ogah an depan kamera, ga terlalu suka depan kamera. Tapi kali ini aku mood banget buat difoto di tempat idaman ku. Dengan girangnya jejeritan kayak bocil aku request minta foto sama temen ku satu ini. sampai berkali kali aku minta maaf dengan teman ku karena kelakuan ku yang nyeleneh ini kalau aku sungguh sangat heboh dan antusias melihat tempat baru.



psssssttt kalau mau gemes ngeliat tingkah polah jiwa bocil ku keluar, makanya ajakin jalan donk. kemana aja ayo deh. atau malah bakalan ilfeel ngeliat aku versi bocil hahahaha. tuh kan, pembahasannya sudah mulai melebar kesana kemari. Next!!!!!

Bahkan waktu mampir kesini da 3 bocil anak SD yang lagi nongkrong sore sore. Waktu aku minta foto agak ke pinggir banget hampir pinggir danau, mereka bilang “awas mba, jangan bundir (bunuh diri)”. Maksudnya mereka sih baik ya berhati hati begitu. Tapi kan … Hellooowwwww gue jago rapling ya bocil, ini bukan tempat buat bundir. Di tengah sana tuh pas yang ada airnya yang katanya ada buayanya, itu adalah tempat paling pas buat bundir. Klo Cuma dipinggir gini mah jiwa ke Mapala an ku keluar. Ini cocok buat latihan rapling kaliii. Dasar bocil!!!!

Mendengar kata bunuh diri, terbersit dipikiran tentang kenapa orang orang memutuskan untuk bunuh diri. Dan ternyata aku bisa merasakannya. Salah satu penyebabnya adalah tekanan dari permasalahan hidup yang si pelaku rasa sudah tidak sanggup lagi menanggungnya. Tidak ada tempat mengadu dan bercerita.

Untungnya aku masih shalat, alias ingat Tuhan yak. Seandainya engga, ntah lah… semua orang juga punya masalah, dan masalah hidupku ini adalah … tak perlu disebutkan. Dan jika sampai tekanannya masalahnya udah sampe stadium 4, mmmmhhhhhhhh. Tapi untungnya masih stadium 2 mau ke 3 nih stadiumnya jadi masih bisa ditahan tahan yak. Haaalllaahh ngomong apa sih aku ini, ga jelas banget sok sok an clinically tested pake stadium segala

Yang pasti mental health itu perlu banget dijaga dengan, jalan jalan salah satunya!

Satu lagi nih kelakuan ku yang paling absurd, aku paling doyan ngerayu para bocil cowo donk sampai mereka luluh, uhuy. Aku bilang ke mereka kan, “mas, foto in donk” mereka salting karena dipanggil dengan sebutan “mas” ku lanjut dengan “calon mas mas kan kalian” senyum sumringah mengembang alias salting brutal. Hahahahah lucu deh ngeliat mereka pada salting.

Beneran deh aku males pulang. Dari senja sampai akhirnya maghrib. Aku betah duduk memandangi view didepan ku ini. bagus. Banyak yang mencibir ini bukan tempat yang pas buat healing. Tapi maaf buat ku kalau tempat biasa ini bisa membuat aku melupakan sejenak masalah berat dalam hidup aku, so, why not. Im happy to be here.

Sampai kepikiran, camping disini kek nya seru sih. ah… udah lah mikirnya udah mulai ngelantur. Ga bisa ngecamp disini, disini cuma buat nongkrong sore sore ja.

So, demikian cerita ku hari ini. pengennya sih mau explore lebih lanjut desa ini. but, we’ll see.

Salam manis dari si pecinta ice cream. Jalan yuk!!!!!!!!!!



Senin, 06 Maret 2023

SCOUT IN LOVE



Perkenalkan nama ku Hadiyya.

Owh iya, dari kecil aku adalah seorang Praja Muda Karana. Dari SD, SMP, SMA bahkan sekarang sampai aku berkuliah di kampus pun aku memilih kegiatan mahasiswa yaitu pramuka. Karena, I love scout and I’m Scout yeeeaaayy.

Dan, disinilah cerita ku tanpa dimulai semua berakhir.

Di dalam kegiatan ini kebetulan aku bertemu dengan seseorang yang menyita perhatian ku akhir akhir ini. Dia adalah senior ku. Dia satu tingkat diatas ku. Dia anak hukum. WOW! He’s cool. ga banyak omong. Tapi sekali ngomong didepan umum ya ampuuuunnn klepek klepek aku nya.

Namanya Hadif. Hampir sama kan dengan nama ku. Hadiyya dan Hadif.

Awalnya aku hanya sebatas kagum. Biasa ja kok. Ga sampe kepikiran. Tapi makin kesini, makin sering ketemu. Makin sering dipertemukan dalam koordinasi kepanitiaan acara, kok aku makin mmmmmmhhhhh naksir ga sih ini namanya ….?

Dia ga ganteng kok tapi cool banget itu looooohhh.

Aku dikit dikit caper lah tapi ga sampe kebangetan ngejar ngejar. Sebatas say “hi” nanyain masalah tugas kepanitiaan. Ya udah itu ja, ga lebih. Owh … iya iya aku inget, curi curi pandang dikit boleh lah. Hingga akhirnya kita deket. Beneran deket. Sedeket itu. Wal hasil dia menaruh rasa. Pun dengan ku. Gayung bersambut.

Tapi seperti yang sering aku lihat di social media, algoritma ku adalah tentang HTS alias Hubungan Tanpa Status. Begitulah kami. Iya, kita deket. Deket aja. Sedeket itu. Tanpa ada kata jadian. Aku ga berani menegaskan tentang hubungan ini, dan aku tidak berani untuk bertanya tentang perasaannya lebih jauh.

Hanya saja aku selalu bertanya “kita kek gini nih mau sampai kapan?” dan dia selalu bilang “ya jalani aja. Karena kita ga tau ke depannya gimana”. That’s it.

Lalu beberapa hari ini ada yang berubah dari dia. Biasanya, pagi pagi udah spam chat. Biasanya selalu nyariin dimana, kemana, sama siapa, ngapain dan hal hal random yang sebenernya ga penting tapi buat ku kayak aku tuh diperhatiin. Berasa disayang sama dia. Bucin banget aku yah ternyata gini ja. Tapi aku seneng digini in. dan ini yang bikin aku kangen sama dia. Nantinya juga akan selalu kangen digini in. Selalu nyariin via online maupun offline bahkan klo lagi disebelah pun klo ga keliatan, udah nyariin sambil setengah berteriak. Salah satu faktornya aku dicariin karena badan ku kecil jadi kalo nyempil dikit ja bisa ga keliatan secara kasat mata. Tapi aku syukkaaaakkkk 😍

Pagi ini, tak da spam chat dari dia. Terhitung dari bangun tidur sampai jam 10 pagi baru dia chat. Biasanya dia fast-responded kali ini tidak.

10.00 AM “dimana?” (Hadif)

10.00 AM “biasa, masih di kelas” (Hadiyya)

10.01 AM “tumben jam segini baru chat, biasanya pagi pagi buta udah nyariin”

03.45 PM “aku mau ngomong” (Hadif)

03.46 PM “mau ngomong apa” (Hadiyya)

03.46 PM “tumben lagi nih lama balasnya”

…..

Hadif is calling …

1.12 minutes

Sore itu itu dia mengutarakan isi hatinya. Bukan nembak, tapi lebih tepatnya memutuskan hubungan yang entah kapan mulainya tapi tiba tiba diakhiri begitu saja. Memutuskan interaksi. Berat, tapi harus dijalani.

Hari berganti. Sebulan. 2 bulan. Berbulan bulan.

Kangen? Iya aku ga bohong kalau aku kangen. Aku ga munafik kalau aku rindu dengan orang yang seharusnya tidak boleh untuk dirindukan. Masih menyimpan perasaan untuk seseorang yang seharusnya aku tidak perlu lagi untuk diberi perasaan ini.

Waktu berjalan.

Aku hanya melihat dia dari kejauhan.

Kita beda fakultas dan jurusan. Semakin jarang bertemu. Dan sepertinya dia mulai sedikit demi sedikit mengurangi kegiatan di Pramuka. Mungkin karena tidak ingin bertemu dengan ku. Entah lah.

Kangen. Iya aku rindu

Bolehkah aku bercerita… semoga ini tidak riya’ karena menceritakan tentang ibadah kepada Tuhan kepada kalian. Tapi aku hanya ingin sekedar sharing tentang keajaiban yang aku dapatkan setelah aku berdoa kepada Tuhan.

Malam ini aku bangun untuk beribadah. Tidak lupa aku berdoa demi kelancaran acara perkemahan nanti siang. Ada salah satu doa yang ku selipkan. Kalian mau tau apa doanya. “Ya Tuhan. Aku kangen sama dia. Aku titipkan rasa rindu ku ini kepada mu. Tolong sampaikan ke dia. Amiin”

Hati ku berdebat dengan sendirinya. Kok aku bisa sih berdoa kek gitu. Ga salah ni Tuhan… kok bisa. Ah udah lah. Yang penting udah doa. Aku sedikit tenang. Walaupun masih ga tenang karena kepikiran berdoa yang rada nyeleneh kek gitu. Nyeleneh ga sih ini… aaaaaahhhh gggaaaa tttaaauuu aaahh 😖

Pagi menjelang siang berjalan lah acara perkemahan pemantapan untuk anggota pramuka baru di tahapan lanjut. Aku sibuk dengan kegiatan ku. Menyiapkan ini, mengatur itu dan segala macam nya. Hingga pada suatu ketika ...

Sudut mata ku melihat ada seseorang berbaju warna biru berdiri dengan gaya khasnya, melipat tangan di dada. Ditambah lagi dengan adegan menyandarkan diri di sebatang pohon rindang menekuk salah satu kaki meletak kan di batang pohon dibelakangnya sambil mengamati jalannya acara perkemahan. Iya, itu dia.

Dia datang ke acara perkemahan!!!!! What The …. Aku ga expect kalo dia datang. Ku kira dia udah menghilang ditelan ketidakjelasan sebuah cerita. Dan dia datang. Tepat dihadapan ku. Didepan bola mataku. Netra ku menangkap siluet cahaya biru. Dan itu kamu yang aku tunggu hanya karena sebuah kata yang ku sebut RINDU.

Bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan perasaan ku?

Setelah sekian lama tak bersua. Setelah sekian lama lost contact. Aku hanya melihatnya dari kejauhan.

Iya, itu dia.

Rindu ku meluap ke awan. Dibawa angin dan teriknya matahari hari ini. hati ku cerah, secerah hari ini walau, tadi pagi sempat merasakan mendung dan sedikit hujan.

Terima kasih Tuhan. Setidaknya aku hanya melihatnya dari kejauhan dan aku bahagia karena melihatnya.

Terima kasih Tuhan. Tuhan sebaik ini. Tuhan mengabulkan doa nyeleneh ku ini. sekalipun hanya dari kejauhan. Entah dia melihat ku atau tidak. Tapi dengan melihat dia, rinduku terobati tanpa harus bertutur kata, bersua dan berbicara.

Terima kasih

Tuhan baik sekali.

I miss you, Mas Hadif.




Hey You... you are there. somewhere that I cant reach you. How are you? about you? is everything okay? you know, I feel bad when I miss you. Please take me back to your embrace. I miss your hug. I miss your words... I miss everything that you have. 💓



Kamis, 12 Januari 2023

Bee, Si Vespa

The Highlights in 2020... di entup tawon ndas. Hahahaha.


Bagaimana rasanya di entup Tawon ndas?


Jadi ceritanya, sekitar akhir bulan November 2020. Aku beraktifitas seperti biasa di rumah. You know lah tahun ini adalah tahun Covid-19. Segala sesuatu harus online. Segala sesuatu diusahakan dari rumah. Social distancing and physical distancing.


20201222



Aktifitas pagi ini dimulai dengan kegiatan di dapur seperti memasak untuk menyiapkan makanan. Membuka lemari makanan, membuka kulkas dan lain sebagainya. Bahkan terkadang pekerjaan kantor pun ku lakukan di dapur. Saking PeWe nya aku he... 😁


Entah kenapa tawon ini nangkring cantik di salah satu spot di kulkas, tepatnya diatas kulkas. aku tidak terlalu mengamati tapi aku sempat melihat secara tidak sengaja, ada seekor tawon yang bernama latin Vespa Affinis. Ukurannya lumayan cukup besar sebesar jari jempol tangan ku lah yang mungil ini.





Oke mari kita lanjutkan cerita kita tentang aktifitas di pagi hari. Setelah selesai memasak dan sarapan. Aku membereskan sisa makanan dan menyimpan makanan tersebut ke lemari makanan. Ada juga yang ku simpan kembali di dalam kulkas. Kali ini aku tidak mengamati lagi si Vespa ini. Aku sebut dia dengan Vespa


Sembari bersantai sejenak setelah sarapan dengan orang rumah. Aku mengambil tempat untuk tiarap di lantai dapur ini. setelah beberapa menit aku tiarap sambil scroll scroll di salah satu akun social media, aku merasa ada sengatan di dalam baju ku. Lebih tepatnya perut atas ku sebelah kanan.


Aku langsung berteriak terkejut, ditambah lagi dengan keterkejutan aku bahwa ada yang keluar dari dalam baju ku. Si Vespa ini terbang dengan rasa tak berdosanya menjauh. Dia terbang sambil melenggangkan pantatnya itu. Ya Tuhan. Aku menangis sejadi jadi nya karena untuk pertama kalinya aku tersengat tawon.


Sakit. Perih. Panas.


Segala macam P3K ku lakukan untuk menetralisir rasa ini. rasa sakit ini. tapi tetap aja nyut… nyut…. Nyut….


Sejam…. Dua jam… hinggga beberapa jam berlalu. Rasa perih ini sedikit berkurang. Tapi apakah kalian tau sakitnya berubah menjadi rasa gatal dan bentol bentol serta demam di tubuh ku. Aku keracunan… What The F*ck!


Ternyata sengatan tersebut mengandung racun. Dan yah obat paling mujarab (selain berdoa kepada Tuhan) adalah susu beruang “Bear Brand”. Susu ini terkenal dengan khasiat menetralkan toxin yang ada didalam tubuh.





Langsung ku tenggak susu beruang habis 2 kaleng dalam semalam. Walhasil, aku mencret doooonk karena kebanyakan minum susu. Tapi setidaknya walaupun bermasalah dengan pencernaan tapi racun ditubuh ku gone!


Benar saja efeknya cepet banget kawan. Rasa gatal dan bentolnya berkurang. Akhirnya malam ini aku bisa tidur tenang. Walaupun badan masih anget karena efek keracunan.


Ya Salaaaaammm banyak sekali keluhan ku hari ini. hari ini hari apa sih. Apes banget sih. Astaghfirullah ga boleh ngomong gitu. Semua hari adalah baik! Tapi hari ini lebih dan lebih baik lagi

 


 

fotonya diambil dari Instagram ku yah.

Dan kamu pergi entah kemana meninggalkan rasa ini. Rasa sakit ini. Dasarrrrrrrrr Si Vespaaaaa eeeerrrrgggghhhhhh. Gedeeeeeeegggg gue!!!!!!

Jumat, 06 Januari 2023

NANO NANO

06052022


Ajak aku menanjak ke gunung, agar aku tau lelah rindu yang menggunung

Ajak aku bertahan di hutan, agar aku tau bertahan dengan rasa yang tak karuan

Ajak aku menahan dingin nya air terjun, agar aku mampu menahan diri untuk tidak terjun

Ajak aku ke pusat perbelanjaan, walau hanya sekedar candaan

Ajak aku bermalam di hotel walaupun berangkatnya naik ontel

Ajaklah aku berlari.... dari sini, dari rasa sakit ini yang tak terperi

Lari ke gunung untuk melepas lelah rindu yang ternyata lebih dari menggunung

Lari ke hutan dan bertahan dengan rasa yang ternyata semakin tak karuan

Lari ke air terjun yang ternyata dinginnya tidak mampu untuk membuat ku tidak terjun

Lari ke pusat perbelanjaan menghabis kan uang yang ternyata ini bukan sekedar candaan

Lari ke hotel padahal kaki lelah menginjak pedal ontel

Lalu akhirnya berlari ke dalam dekapan sang rupawan

Sang rupawan bernama JEELAN

Yang kamu wariskan sebuah gen ketampanan


06052022


Minggu, 01 Januari 2023

I CHEAT ON YOU


“hai Fa, apa kabar? Lama ga keliatan. Sehat kan?”

“Im good”

Begitulah obrolan ringan untuk membuka pertemuan ini. Sekadar basa basi.

Dia Arlan. Lelaki berhati malaikat.

Lelaki yang telah aku selingkuhi.

Dulu.

Hubungan kami berawal ketika dia menjadi siswa baru di SMA tempat aku mengenyam pendidikan menengah ku. Dia murid baru di kelas XI. Satu kelas dengan ku. Hubungan kami mengalir begitu saja. Tidak ada kata jadian. Bahkan kata putus pun juga tidak.

Jika deskripsikan hubungan ini seperti pertemanan antara laki laki dan perempuan. Kenapa aku sebut begitu, itu karena aku hampir tidak pernah selama ini mempunyai teman lelaki yang sangat mengerti tentang perempuan. ga da mesra mesra nya deh. Di cium ja ga pernah apa lagi di peluk. Paling banter dipegang donk tangan ku. Juga dia tau hal hal yang berbau feminimitas. PMS. Mood swing. Fashion de el el

Rumah kami pun berdekatan. Hanya berbeda komplek. Jadi, tinggal di telpon ga sampai 5 menit udah isi daftar hadir tu di teras rumah depan ku. Heeee

Dirumah ku kami hanya tinggal bertiga. Mama, aku dan adik perempuan ku. Karena mama tidak punya anak laki laki dan sosok laki laki kepala keluarga. Segala pekerjaan rumah yang seharusnya dilakukan laki laki, mama bisa melakukannya. Ada kalanya disaat urgen atau di moment moment tertentu ketika mama tidak bisa untuk melakukan pekerjaan laki laki tersebut, Arlan akan senang hati membantu. Seperti memanjat pohon kelapa. Membenarkan aliran listrik dan lain sebagainya.

Mumpung gratis, jadi punya pacar harus dimanfaatkan dengan baik dan benar donk.

Ya... itu adalah salah satu moment yang tidak bisa dilupakan.

Hari ini aku bertemu dengan dia. Arlan. Kami bertemu di rumah sakit. Dia bersama dengan istrinya sedang memeriksakan kondisi kesehatan anak mereka. Sedangkan aku sedang menemani adik ku untuk memeriksakan kehamilan ke duanya.


20210609102433

Aku melihat keluarga bahagia tersebut. Mereka sungguh terlihat bahagia. Dan semoga selalu bahagia. Arlan, kamu bertemu dengan seseorang yang tepat. Dia jodoh mu. Dan itu bukan aku. Karena aku telah main curang dari mu. Kamu berhati malaikat. Dan kamu pun bertemu wanita secantik bidadari, istrimu.

“sekarang dimana?” Arlan memecah keheningan dalam obrolan kami

“aku baru ja balik dari kalimantan. Ambil cuti liburan. Bentar lagi balik lagi deh kesana” ujar ku

“semoga semangat trus ya kerjanya. Sehat sehat trus. Jaga kondisi badan. Jangan sampai sakit. Kalau sakit.... mmmhhh cari yang ‘ngerawat’” Arlan menekankan kata “ngerawat”.

“aku lebih seneng sendiri” jawabku menghela nafas sembari melempar pandangan kesekitar

Selepas hubungan kami berakhir. Aku masih asik dengan duniaku melanglang buana. Dan aku masih single di umurku yang 35 tahun. Ada cerita dibalik ini

Pada waktu itu kami sedang nongkrong di kelas pada saat jam kosong.

“nanti kalo kita udah nikah trus punya anak nanti aku kasih namanya Hanan atau Hanania” dia berkata sambil membayangkan sesuatu

“aaaaiiiisssshhhhh belum apa apa udah mikir anak. Apa an sih” aku mengacuhkan perkataannya

Sedari dulu, Arlan memang sering nyeletuk tentang pernikahan. Tentang kita. Sedangkan aku hanya menanggapi dengan masa bodoh. Dan benar saja. Sekarang pun kita tidak jodoh. Dan benar saja nama anak perempuannya yang sedang bersama istrinya diruangan dokter bernama ...

“Orang tua dari Hanania...” panggilan dari suster diruang rawat dokter anak

“eh, aku duluan ya. Mau ke dalam dulu” dia mengakhiri pembicaraan serta pertemuan ini.

“iya, silahkan” dan aku pun tersenyum sebagai tanda salam perpisahan

Dia awet muda ya... hahaha

Sekalipun dia masih menarik tapi aku tidak tertarik. Hanya saja aku kagum dengan kebaikan dan kelapangan hatinya ketika aku bermain “curang” dengannya.

...

Dari awal cerita aku selalu menyebutkan tentang kecurangan dan atau perselingkuhan. Baiklah kali ini aku akan bercerita tentang perkara perselingkuhan yang aku lakukan terhadapnya. Arlan.

Selingkuh itu adalah pilihan bukan kesalahan. Jadi ketika kita memilih untuk berselingkuh berarti kita telah memilih pilihan yang jelas jelas sudah salah. Padahal kan ada pilihan yang benar yaitu bertahan dengan pasangan yang ada.

Jika ada masalah, selesaikan secara baik baik bagi kedua belah pihak. Jika pemecahan masalahnya adalah berakhirnya hubungan, maka itu lah yang terbaik. Setelah berakhirnya hubungan tersebut maka kedua belah pihak bisa memutuskan untuk bahagia dengan cara dan jalannya masing.

Cerita tentang kecurangan ku dimulai ketika kita sama sama mulai memasuki dunia perkuliahan setelah lulus sekolah. Aku meneruskan sekolah ku ke salah satu perguruan tinggi negeri di kalimantan. Sedangkan dia memilih untuk bekerja sambil kuliah.

Ku akui, dia memang pekerja keras. Walaupun dia orang berada tapi tetap saja dia tidak serta merta manja dan menadahkan tangan seadanya. Aku salut padanya.

Setelah sibuk dengan kegiatan masing masing. Ternyata baru aku akui bahwa aku bukan tipe anak LDR. Ga kuat cyiiin. Hampir tidak ada waktu untuk “kita”. Kita hanya bertukar kabar di akhir pekan. Sungguh mengenaskan hubungan ini ku kira. Itulah awal mengapa aku mulai berfikir untuk... sepertinya selingkuh itu indah.

Dia Bernama Qais. Dia salah satu senior ku dalam sebuah organisasi yang bernama Lembaga Pers Mahasiswa “SUKMA”. Iya, aku memilih kegiatan mahasiswa ini sesuai dengan jurusan ku berkuliah yaitu komunikasi. Dan disini lah awal mula cerita perselingkuhan berawal.

Sekalipun dia sudah jauh lulus dari kampus ini, tapi tetap saja dia masih aktif sebagai senior untuk junior nya. Awalnya aku kagum… lama kelamaan eh… keren juga nih abang abang, boleh laaahh…

Usut punya usut ternyata dia bekerja dan mempunyai jabatan cukup prestige di sebuah koran swasta di Banjarmasin. Dan, dia sudah mempunyai istri juga seorang anak laki laki. Kekaguman ku hanya sebatas junior vs senior. Terkadang, aku juga mencuri perhatiannya. Syukur syukur dia bisa merespond ku dengan segala pertanyaan yang ku ajukan tentang pers dan dunia jurnalistik.

Hingga dalam beberapa buah kesempatan yang membuat kita berkoordinasi dan mulai … dekat. Kalau boleh dibilang aku lah yang mendekatinya pertama kali. Tapi secara sadar dia sudah mempunyai kehidupannya sendiri dan itu artinya aku harus tau diri untuk tidak mengganggu kehidupan rumah tangga orang lain.

Dan asal kalian tau kawan, sekarang aku bekerja di tempat dimana Qais sebagai atasan dan aku sebagai bawahan. Tepat sekali, kami sekantor walaupun berbeda divisi. Tidak perlu kuceritakan panjang lebar karena kalian pasti tau bagaimana cara ku untuk bisa bekerja di kantor ini.

Di kantor ini kami sangat jarang bertemu. Kami bertemu jika ada rapat besar karyawan. Dan bertemu secara professional. Sungguh sangat rapi kecurangan ini. Jikalau kami bertemu secara privat, kami harus janjian untuk bertemu diluar kantor.

Tapi entahlah, cerita kami tertulis di kehidupan nyata secara begitu saja. Hingga malam ini, dia disamping ku. aku rebahkan kepala ku ke dada bidangnya tanpa alas. Disebuah ruangan ber-ac, selimut menutupi tubuh kami. Ya, hanya kami berdua didalam kamar ini.

“aku nyaman dengan mu. Aku tidak ingin ini berakhir. Tapi aku tidak bisa melepas dia begitu saja. Ada banyak cerita. Dan kamu, melengkapi cerita hidup ku”. Ada setitik kebahagiaan namun kegetiran pun juga terasa dalam kalimat itu ketika Qais mengutarakannya. ku peluk tubuh kekarnya sambil memejamkan mata meresapi setiap kalimat yang ada.

Aku menyukainya karena dia dewasa. Terbukti karakter kebapak-an nya melekat erat dalam dirinya karena dia adalah bapak dari satu orang anak. Sedangkan aku anak pertama yang ditinggal oleh ayah ku sedari aku kecil. Aku menemukan sosok itu dalam diri Qais.

Cerita ku beralih ke sosok Arlan…

Sesekali Arlan menghubungi untuk sekedar bertemu. Itu pun jika kita mempunyai waktu luang dan sangat jarang. Karena terpisah jarak dan waktu. Aku bekerja di Banjarmasin, sedangkan dia berada di Bogor. Dia yang rela mendatangi ku ke kota kecil ini untuk sekedar melepas rindu karena lama tak bertemu.

Terkadang aku berfikir bahwa, “kamu kok baik banget sih Lan. Sabar banget lagi. Ga pernah marah kalo aku lagi macam macam”. Dia hanya tersenyum. Aaaaahh senyum nya sungguh sangat manis kawan. Itu lah kenapa aku betah memandanginya.

Qais tau tentang Arlan, tetapi Arlan jelas, tidak tau tentang Qais. Boleh kah aku dianugerahi piala citra karena begitu rapinya menyimpan kecurangan ini? Dan begitu juga Qais, dia pun juga harus mendapatkan piala citra untuk ini.

Hingga pada akhirnya, Arlan menyatakan diri untuk bersiap meminang ku. “aku sudah siap. Kamu sudah siap berumah tangga dengan ku?” aku tersentak dengan pertanyaan itu. Berfikir menikah sangat lah jauh dari dalam pikiran ku. Beberapa kali aku selalu menolak dengan berbagai alasan.

Lalu pada suatu hari … “sudah cukup Fa. Kamu ga boleh terus menerus menjalin hubungan terlarang dengan orang yang sudah berkeluarga. Aku terima kamu seada adanya. Asal kamu berhenti untuk berfikir melanjutkan hubungan yang tidak ada kelanjutan ini!” sekali lagi aku terhenyak dengan pernyataan dari Arlan. Dia tau selama ini tentang aku dan Qais. Tapi, dia tidak marah sama sekali bahkan dia mau menerima ku. Kamu luar biasa. Benar kan ku bilang kamu berhati malaikat Arlan.

Alasan sungguh klise untuk mengakhiri hubungan ku dengan Arlan. “kamu terlalu baik untuk aku yang bejat ini”.

Dan ya… sekarang Arlan mendapatkan seorang bidadari karena Arlan adalah seorang malaikat. Seperti yang sekarang ku pandangi keluarga bahagia itu keluar dari ruangan dokter.

Dan disudut lain rumah sakit ini, aku memandangi dari kejauhan sepasang suami istri dan anak lelakinya yang mulai bertumbuh dewasa. Sang anak mewarisi ketampanan ayahnya. Mereka adalah keluarga Qais.

“aku mencintai mu. Tapi aku juga mencintai istri dan anak ku. Wajah nya yang teduh menyadarkan ku aku terlalu bangsat membuat hati nya tersayat sayat karena kita. Maaf.” Hari itu dimana dia menggenggam tangan ku dan memeluk ku sangat erat berbeda dari biasanya. Kecupan di kening ku sebagai pertanda Ternyata ini adalah akhir dari cerita kita.

Itu lah kenapa sampai sekarang aku masih berstatus sendiri diumur 35 tahun. Aku belum berani menjatuhkan hati karena masih menata hati untuk saat ini. Aku yakin akan ada yang menerima ku. Tapi, aku masih memilih untuk sendiri.

Terima kasih untuk Arlan lelaki berhati malaikat yang tidak pernah marah.

Terima kasih Qais yang telah memberikan warna yang berbeda dalam hidup ku.

Kalian luar biasa.